Selasa 02 Oct 2018 21:48 WIB

APG Diharapkan Bawa Keceriaan Bagi Warga Korban Bencana

Asian Para Games harus bisa memberi manfaat lebih bagi masyarakat indonesia

Menteri Pariwisata Arief Yahya (kiri) menyalurkan api dari Obor Asian Para Games 2018 kepada Direktur Utama Bank BRI Suprajarto (kanan) disaksikan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kedua kiri) dan Ketua Umum INAPGOC Raja Sapta Oktohari (kedua kanan) dalam perhelatan Parade Pawai Obor Asian Para Games 2018 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Ahad (30/9).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menteri Pariwisata Arief Yahya (kiri) menyalurkan api dari Obor Asian Para Games 2018 kepada Direktur Utama Bank BRI Suprajarto (kanan) disaksikan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kedua kiri) dan Ketua Umum INAPGOC Raja Sapta Oktohari (kedua kanan) dalam perhelatan Parade Pawai Obor Asian Para Games 2018 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Ahad (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) berharap penyelenggaraan Asian Para Games 2018 dapat memberi manfaat lebih bagi masyarakat Indonesia. Termasuk menjadi sarana hiburan bagi korban bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat serta Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

"Sesuai dengan instruksi dari Presiden RI Joko Widodo, bahwa penyelenggaraan Asian Para Games 2018 harus bisa menjadi hiburan bagi saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah," kata Ketua Umum INAPGOC, Raja Sapta Oktohari, Selasa (2/10).

Menurut dia, saat ini Indonesia tengah berduka akibat bencana yang menimpa sejumlah wilayah. Oleh karena itu, pihaknya harus merancang narasi yang sebaik-baiknya terkait penyelenggaraan pesta olahraga bagi atlet disabilitas tersebut.

"Kami diminta untuk membuat narasi sebaik mungkin yang menggambarkan suasana dan kondisi Indonesia saat ini. Narasinya harus tepat karena Indonesia sedang berduka. Jangan sampai menimbulkan kesalahpahaman," ujar Okto.

Meskipun demikian, dia mengungkapkan penyelenggaraan Asian Para Games 2018 harus tetap meriah. Dengan begitu, semangat untuk terus berusaha dan pantang menyerah yang disampaikan oleh para atlet dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Termasuk warga yang menjadi korban bencana.

"Penyelenggaraan Asian Para Games 2018 harus tetap akbar, dan lebih baik dibandingkan dengan penyelenggaraan di Guangzhou, Cina dan Incheon, Korea Selatan. Kami berharap Asian Para Games dapat menjadi obat penghibur bagi warga korban bencana," ungkap Okto.

Asian Para Games akan diselenggarakan mulai 6 hingga 13 Oktober 2018 dan diikuti oleh 41 negara peserta National Para Olympic dengan total 2.800 atlet, 1.800 ofisial serta 500 media, baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Terdapat sebanyak 18 cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam ajang tersebut, antara lain bola basket, bola voli, anggar, tenis meja, renang, menembak, judo, bersepeda, catur, angkat beban, boling, bola gawang, bulu tangkis, lari, panahan, boccia, bola tangan dan tenis.

Acara pembukaan Asian Para Games akan berlangsung pada 6 Oktober 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Sedangkan acara penutupannya akan dilaksanakan pada 13 Oktober 2018 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement