Selasa 02 Oct 2018 22:52 WIB

Jabar Siapkan Unit Reaksi Cepat Tambal Jalan

Penambalan jalan dapat selesai dalam waktu 20 menit.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil (Emil) menyiapkan Unit Reaksi Cepat Tambal Jalan yang akan direalisasikan pada Tahun Anggaran 2019. 

Nantinya unit ini akan ditugaskan menambal jalan-jalan berlubang di kabupaten/kota di Jawa Barat dengan teknologi khusus. Teknologi ini memungkinkan proses penambalan jalan dapat selesai dalam kisaran waktu 20 menit saja.

"Tadi dengan Dinas Bina Marga, kita akan mulai launching Unit Reaksi Cepat Tambal Jalan, di level Provinsi. Kita akan pakai alat canggih bisa nambal dalam 20 menit kira-kira," kata Gubernur Emil usai Rapat Pimpinan (Rapim) di Ruang Rapat Papandayan Gedung Sate Bandung, Selasa (2/10).

Dia menjelaskan, inovasi yang disiapkannya adalah untuk menjawab komplain masyarakat terkait jalan-jalan berlubang yang butuh penanganan cepat untuk diperbaiki. Ke depan, ia pun berencana akan menghibahkan alat penambal jalan tersebut ke kota/kabupaten yang membutuhkannya.

"Sehingga kota/kabupaten bisa langsung melayani bila ada komplain masyarakat terkait jalan berlubang. Untuk detail teknis, masih kita perbincangkan. Pokoknya tiga bulan ini kita terus mengkaji. Tahun 2019 kita mulai ngabret," katanya.

Masih terkait persoalan jalan, Emil mengungkap juga akan segera merealisasikan pemasangan roller barrier atau pagar pembatas berbentuk tabung silinder yang bisa berputar. Pagar pembatas ini, diklaim lebih aman karena bisa menyerap energi benturan dan kemudian menjadi energi rotasi sehingga kendaraan bisa kembali terdorong ke jalurnya.

Pemasangan roller barrier ini diharapkan bisa mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas. pembatas jalan tersebut akan diterapkan di jalan raya antarkota antarprovinsi yang berliku.

Emil juga sedang mengkaji penambalan jalan sampai ke desa-desa yang mungkin bisa dilaksanakan oleh swasta. "Dalam hal ini, yang tertarik adalah PT Adhi Karya. Jadi jalan aspalnya mulus, terus kita cicil membayar ke mereka dalam sekian tahun. Ini komitmen rekayasa keuangan agar ekonomi Jawa Barat bisa jalan. Kemudian saya perintahkan membuka jalur-jalur baru lagi ke Jabar Selatan," ujar Emil.

Tak hanya itu, Emil juga berencana akan menyentuh jalur di Jawa Barat bagian Selatan. Ia menilai, masih diperlukan tambahan akses untuk memperlancar aksesibilitas di sana.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement