Rabu 03 Oct 2018 00:04 WIB

Nobel Perdamaian Suu Kyi tidak akan Dicabut

Suu Kyi memenangkan hadiah nobel perdamian pada 1991.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolanda
Aung San Suu Kyi
Foto: AP
Aung San Suu Kyi

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Kepala Nobel Foundation Lars Heikensten mengaku menyesalkan sikap dan tindakan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi dalam menangani krisis Rohingya. Kendati demikian, ia menyatakan nobel perdamaian yang telah dianugerahkan kepadanya tidak akan dicabut.

“Kami melihat apa yang dia (Suu Kyi) lakukan di Myanmar telah banyak dipertanyakan dan kami membela hak asasi manusia (HAM), itu adalah salah satu nilai inti kami. Jadi tentu saja sejauh dia bertanggung jawab untuk itu, itu sangat disesalkan,” kata Heikensten.

Kendati menyesalkan tindakan Suu Kyi, Heinkensten mengatakan tidak akan menarik hadiah nobel perdamaian Suu Kyi. “Kami tidak yakin hal itu masuk akal untuk mencoba menarik hadiah. Itu akan melibatkan kita dalam diskusi konstan tentang manfaat tentang apa yang dilakukan orang setelahnya, setelah mereka menerima hadiah,” ucapnya

Ia mengatakan, akan selalu ada sikap yang tidak disukai atas pemenang nobel usai mendapatkan hadiah. "Itu tidak bisa kami hindari," kata Heikensten menjelaskan.

Suu Kyi memenangkan hadiah nobel perdamian pada 1991. Hadiah itu diberikan berkat aksinya berkampanye untuk demokrasi di bawah rezim junta militer Myanmar. 

Ketika krisis Rohingya pecah pada Agustus tahun lalu, Suu Kyi segera menjadi sorotan. Ia menuai banyak kritik karena dianggap tidak melakukan banyak hal untuk menangani krisis tersebut. Terdapat pula beberapa pihak yang menyerukan agar hadiah nobel perdamaiannya ditarik.

Bulan lalu, Suu Kyi mengatakan pemerintahannya dapat menangani situasi atau krisis di negara bagian Rakhine, yakni tempat etnis Rohingya tinggal. Namun ia belum sepenuhnya mengakui terjadi kejahatan besar di sana yang dilakukan oleh militer Myanmar.

Nobel Foundation berpusat di Stockholm, Swedia. Ia mengawasi administrasi semua hadiah nobel yang diberikan berbagai organisasi di Swedia dan Norwegia. Komite Nobel Norwegia, yang memberikan hadiah nobel perdamaian mengatakan bahwa peraturannya tidak mengizinkan nobel yang diberikan untuk ditarik kembali. Pemenang hadiah nobel tahun ini akan diumumkan pada Jumat (5/10) di Oslo. 

Baca juga, Kanada Copot Kewarganegaraan Kehormatan Aung San Suu Kyi

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement