Rabu 03 Oct 2018 01:27 WIB

Okupasi Kereta Api Logistik Masih 70 Persen

KA Logistik mendorong perbaikan infrastruktur di selatan Jawa.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Menteri Perhubungan Ignatius Jonan (kiri) didampingi Direktur KAI Edi Sukmoro (kedua kiri) serta Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik dan Perhubungan BUMN Dwijanti Tjahjaningsih (ketiga kiri) meresmikan angkutan kereta api kontainer di Terminal Petikemas S
Foto: Antara/Zabur Karuru
Menteri Perhubungan Ignatius Jonan (kiri) didampingi Direktur KAI Edi Sukmoro (kedua kiri) serta Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik dan Perhubungan BUMN Dwijanti Tjahjaningsih (ketiga kiri) meresmikan angkutan kereta api kontainer di Terminal Petikemas S

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- VP Non Container PT Kereta Api Logistik (Kalog) Edi Sudiarto mengatakan saat ini okupansi pengguna kereta api logistik masih 60 sampai 70 persen. Sekali angkut, KAI bisa membawa karga mencapai 60 TEUs dan satu gerbongnya maksimal 40 ton.

Edi menjelaskan selama ini Kalog lebih banyak melayani angkutan barang ke wilayah Timur Indonesia dari Jakarta. “(Selama mengangkut) baliknya yang kosong, makanya okupansinya Cuma 60 sampai 70 persen. Kebanyakan logistik corporate,” kata Edi di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (2/10).

Sementara untuk okupansi angkutan barang ke wilayah selatan, menurut Edi masih sangat variatif. Salah satunya yaitu delapan gerbong yang menuju Sukabumi dari Jakarta dan ada yang sampai 15-20 gerbong.

Edi memastikan Kalog mendorong dibangunnya infrastruktur terpadu di selatan. “Karena yang kecil-kecil harus dikumpulkan dulu dan mengarah ke utara. Ke depannya kita akan ada double-double track di selatan tanpa dilengkapi dengan terminal, dampak tambahannya nggak ada,” jelas Edi.