REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik kepolisian belum menemukan saksi untuk dimintai keterangan terkait dugaan penganiayaan yang menimpa aktivis Ratna Sarumpaet di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pada 21 September lalu. Penyidik sudah melakukan pengecekan ke 23 rumah sakit di Jawa Barat serta Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
"Kabareskrim, Polda Metro Jaya, dan Polda Jawa Barat belum menemukan saksi di sekitar bandara (Husein Sastranegara) yang melihat langsung," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta, di Jakarta, Rabu (3/10).
Nico menyatakan, Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri yang memerintahkan jajaran untuk mengusut informasi penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet.
Nico mengungkapkan, polisi juga telah memeriksa 23 rumah sakit di Jawa Barat tidak menemukan pasien atas nama Ratna Sarumpaet, termasuk pemeriksaan objek di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Nico menegaskan, aparat kepolisian ingin mengungkap pelaku pengeroyokan terhadap Ratna dan berempati terhadap ibu berusia 70 tahun tersebut.
"Tega-teganya mengeroyok, tapi sampai sekarang kami belum mendapatkan info tersebut," ujar Nico.
Perwira menengah kepolisian itu menjelaskan, polisi menelusuri informasi kegiatan pertemuan internasional di Bandung, Jawa Barat, pada 21 September berdasarkan informasi yang beredar melalui media sosial. Namun, Nico menuturkan, anggota Polda Jawa Barat tidak menemukan kegiatan internasional tersebut.
Baca juga: Polda: Ratna Sarumpaet Datangi RS Bina Estetika 21 September
Sebelumnya, Nico mengatakan, ada informasi yang berbeda pada 21 September, atau saat Ratna dikabarkan mendapat tindak penganiayaan. "Terdapat keterangan berbeda," ucapnya.
Berdasarkan penyelidikan polisi, Nico menjelaskan, pada 20 September 2018, Ratna mendaftar ke RS Bina Estetika, Menteng, Jakarta. Lalu, pada 21 September 2018, Ratna teregistrasi hadir di rumah sakit kecantikan tersebut.
Sebelumnya, beredar kabar jika Ratna Sarumpaet dikeroyok tiga orang tak dikenal di sekitar Bandara Husein Satranegara. Aktivis itu mengaku dikeroyok pada 21 September 2018. Mengenai kabar tersebut, Polda Jabar juga telah melakukan pemeriksaan terkait dugaan pengeroyokan itu.
Bandara Husein Satranegara juga tidak mencatat manifes penumpang bernama Ratna Sarumpaet. Lalu, berdasarkan keterangan polisi, 23 rumah sakit di wilayah Ciamis dan sekitarnya menyatakan tidak menangani pasien bernama Ratna Sarumpaet.