REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menilai sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI pada Persib akibat kematian seorang suporter The Jak Mania, Haringga Sirla, sebelum laga Persib vs Persija di Stadion GBLA beberapa waktu lalu, terlalu berlebihan.
"Tapi menurut saya, sanksi yang didapati terlalu berlebihan ya karena pada dasarnya suporternya (yang) bermasalah," kata Ridwan Kamil, di Gedung Sate Bandung, Rabu (3/10).
Menurut dia, apabila Persib mendapat sanksi atas peristiwa kematian yang dialami oleh suporter Persija memang sudah sepatutnya diberikan.
Akan tetapi, kata dia, sanksi yang diberikan Persib berlebihan karena sejumlah pemain juga mendapat hukuman berat larangan tiga hingga lima kali pertandingan tidak boleh bermain.
"Dan saya kira itu kurang adil, karena urusan pemain menurut saya sudah ada mekanismenya yaitu wasit. Kalau dia keras kartu kuning, kalau dia ekstrem kartu merah," kata dia.
Oleh karena itu, Gubernur Emil juga berharap upaya banding yang dilakukan Persib bisa menurunkan berat sanksi yang diberikan oleh Komisi Disiplin PSSI.
"Semoga sanksinya bisa seadil-adilnya, adil itu menempatkan segala sesuatu pada takaran dan tempat. Saya dengar Persib banding," kata dia.
Dia menuturkan salah satu ketidakadilan lain yang dialami Persib adalah sanksi bermain di Kalimantan selama setengah musim dan tanpa penonton.
"Dan itu yang akan dibandingkan, saya kira kita minta keadilan yang wajar saja," kata Gubernur Emil.