REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Mochamad Ridwan Kamil menginginkan kafilah asal Jabar bisa merebut kembali gelar juara umum pada perhelatan MTQ ke 27 di Sumatra Utara. Provinsi Jabar terakhir kali meraih Jabar juara MTQ pada 2010.
"Hari ini saya melepas tim kafilah Jabar utuk MTQ yang akan berlangsung selama seminggu di Sumut. Sudah lama kita merindukan juara, terakhir 2010," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat melepas 63 kafilah atau peserta MTQ asal Jabar di Aula Barat Gedung Sate Jalan Diponegoro Kota Bandung, Rabu (3/10).
Sebanyak 127 kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) asal Provinsi Jawa Barat akan berlaga di MTQ Ke-27 tingkat nasional yang akan digelar di Medan, 6-13 Oktober 2018. Emil melepas langsung 127 kafilah Jabar yang terdiri dari 60 peserta, 10 pendamping, 22 pembina dan 35 ofisial yang terdiri dari unsur Pemprov Jabar, Kementerian Agama dan pengurus LPTQ Jabar.
Emil berharap, prestasi kafilah MTQ Jabar yang dalam sejarah telah tujuh kali menjadi juara umum dapat kembali mengulang sukses di penyelenggaraan tahun ini sesuai dengan semangat Jabar juara lahir batin. "Sudah lama kita merindukan juara ya terakhir 2010, mudah-mudahan tahun ini juara lagi. Kita harap prestasi Jabar yang sudah tujuh kali juara umum pelan-pelan kita rebut kembali," kata Emil.
Emil pun berpesan kepada kafilah untuk bersemangat di tiap cabang pertandingan dan fokus pada penampilan diri sendiri. Untuk lebih maksimal, ia pun meminta kepada para pembina agar menyemangati kafilah secara lahir batin.
"Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri," katanya.
Emil menilai, di dalam kompetisi pasti ada tips dan trik yang harus dipersiapkan agar menang. Tips biasanya cara-cara yang umum bagaimana untuk meraih juara.
"Kalau trik itu hal-hal khusus yang spesifik, kadang-kadang kita harus lihat dulu jurinya seperti apa seleranya maka kita harus menyesuaikan," kata Emil seraya mengatakan harus menang dengan kejujuran.
Menurut wakil ketua pantia keberangkatan kafilah yang juga Plt Kepala Biro Yanbangsos Pemprov Jabar, Sonny Adisudarma, kafilah yang diutus merupakan para pemenang pada MTQ ke-35 tingkat Jabar yang digelar pada 14 April 2018.
"Kita sudah melalui berbagai rangkaian persiapan. Kafilah MTQ yang diutus pun adalah yang mempunyai prestasi di MTQ ke-35 Jabar," kata Sonny.
Untuk meraih hasil maksimal, Sonny juga mendatangkan para pembina yang terbaik sesuai dengan kompetensi keilmuan di setiap cabang MTQ yang dilombakan. Para pakar pun turut didatangkan untuk memberikan motivasi, metode dan strategi kepada kalifah.
"Besok, 4 Oktober 2018 kami akan berangkat ke Medan, mohon doa dan dukungannya agar kita meraih juara umum," kata Sonny.
Ketua Harian LPTQ Jabar Badruszzaman M Yunus akan berupaya merebut gelar tersebut ke Jabar. Terlebih pada MTQ kali ini merupakan MTQ digital. Jadi, pesertanya pun harus murni asli putra daerah bukan peserta cabutan dari provinsi lain. Selain itu juga, penyelenggara maupun dewan juri semua sepakat mengembalikan jati diri MTQ.
"Insya Allh kita berupaya sekuat tenaga semaksimal mungkin , optimistis Mudah-mudahan tidak ada hal teknis. Kami sudah komitmen dengan pusat untuk mengembalikan MTQ ke jati dirinya karena yang dilombakan itu Alquran. Kami sepakat itu," ujarnya.
Tahun ini, menurut Badruszzaman, semua peserta merupakan putra daerah karena berdasarkan NIK. Padahal, biasanya pemenang dari provinsi lain merupakan orang Jabar. Hal itu semakin meyakinkan kafilah Jabar untuk bisa meregut gelar juara umum. Terlebih Jabar akan mengikuti semua cabang MTQ yang akan dilombakan.
"Hampir semua cabang kita targetkan menang. Di antaranya Tilawah, kaligrafi, menulis makalah alquran, cerdas cermat dan adalagi lomba syahril quran fahmil quran," katanya.
Terkait bonus, kata dia, memang belum ada janji dari gubernur. Namun, ia berharap akan ada bonus jika mereka berhasil meraih juara umum. " Mudah-mudahan juara umum kalau melihat peserta tinggal berupaya dan bedoa, " katanya.
MTQ 2018 merupakan gelaran yang ke XXVII (KE-27) yang akan diselenggarakan di Medan selama sembilan hari dari 5-13 Oktober. Pesertanya sebanyak 1.555 orang dengan 12 cabang lomba atau mimbar.