Rabu 03 Oct 2018 17:25 WIB

RS Bina Estetika Akui Ratna Sebagai Pasien Lamanya

Rumah sakit tidak bisa sembarangan mengumbar data pasien.

Rep: Bayu Adji P/Deddy Darmawan Nasution/ Red: Indira Rezkisari
Ekpresi aktivis kemanusiaan, Ratna Sarumpaet memberikan keterangan kepada media terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di kediaman Ratna Srumpaet, Jakarta, Rabu (3/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ekpresi aktivis kemanusiaan, Ratna Sarumpaet memberikan keterangan kepada media terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di kediaman Ratna Srumpaet, Jakarta, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar mengenai penganiayaan aktivisi Ratna Sarumpaet terungkap sudah. Ratna mengaku, Rabu (3/10), kalau ia berbohong. Wajah lebamnya bukan merupakan akibat penganiayaan, melainkan karena ia melakukan operasi bedah plastik di wajahnya.

Rumah Sakit Bina Estetika di Jakarta, tempat Ratna melakukan tindakan bedah plastik, mengklaim telah memberikan klarifikasi kepada polisi mengenai Ratna Sarumpaet. Juru bicara rumah sakit Arrisman mengatakan, pihaknya telah didatangi pihak kepolisian sejak Selasa (2/10).

"Kami menunggu perkembangan dari pihak kepolisian, sore kemarin pada jam 5, kami didatangi pihak kepolisian mengklarifikasi apakah ada pasien berobat ke rumah sakit bedah Bina Estetika," kata dia. RS Bina Estetika memang khusus menangani bedah plastik dan bedah umum.

Arrisman menyebutkan, berdasarkan data yang ada, pasien atas nama Ratna Sarumpaet memang berobat ke Rumah Sakit Bina Estetika. Namun, ketika pihak kepolisian meminta data medis, rumah sakit tak bisa memberikannya.

Menurut dia, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis, rumah sakit tak diperkenankan memberikan data medis tanpa seizin pasien. Pasalnya, rekam medis pasien merupakan hak pasien. "Yang berkaitan dengan medis kita baru bisa buka karena perintah pengadilan," tegas dia.

Arrisman menceritakan, Ratna mulai menjalani perawatan di rumah sakit sejak 21 September pukul 17.00 WIB. Selama tiga hari, pasien berada di rumah sakit hingga keluar pada 24 September 2018. Sebelumnya, pasien sudah datang pada 20 September untuk melakukan pemeriksaan awal. "Dia pasien lama kita juga," kata Arrisman.

Sore tadi Ratna Sarumpaet mengakui jika dia tidak mengalami penganiayaan seperti kabar yang beredar. "Betul saya ada di dokter hari itu, dan saat saya dijadwalkan pulang, lebam-lebam di wajah saya masih ada. Saya pulang membutuhkan alasan kepada anak saya dan saya jawab dikeroyok," ujar Ratna.

Ratna berharap apa yang disampaikannya bisa menyanggah kabar yang mengatakan jika dia menjadi korban penganiayaan. "Saya mohon apa yang saya sampaikan bisa membuat kegaduhan mereda, dan kita bisa saling memaafkan," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement