Kamis 04 Oct 2018 06:07 WIB

Tarif Angkutan Barang dengan KA Diharapkan Lebih Murah

Selain biaya angkutan kereta, pengusaha juga harus mengeluarkan biaya bongkat muat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Menteri Perhubungan Ignatius Jonan (kiri) didampingi Direktur KAI Edi Sukmoro (kedua kiri) serta Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik dan Perhubungan BUMN Dwijanti Tjahjaningsih (ketiga kiri) meresmikan angkutan kereta api kontainer di Terminal Petikemas S
Foto: Antara/Zabur Karuru
Menteri Perhubungan Ignatius Jonan (kiri) didampingi Direktur KAI Edi Sukmoro (kedua kiri) serta Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik dan Perhubungan BUMN Dwijanti Tjahjaningsih (ketiga kiri) meresmikan angkutan kereta api kontainer di Terminal Petikemas S

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengungkapkan pengiriman barang menggunakan kereta api dibandingkan truk pada dasarnya jauh lebih baik. Hanya saja, Ketua Umum ALI Zaldy Ilham Masita mengharapkan tarif angkutan barang menggunakan kereta bisa lebih murah dibandingkan angkutan lainnya.

“Kalau PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) bisa menurunkan biaya angkut lebih murah dari truk maka dengan otomatis akan beralih dari truk ke kereta api,” kata Zaldy kepada Republika.co.id, Rabu (3/10).

Zaldy menilai sangat tidak masuk akal jika moda kereta api untuk angkutan barang lebih mahal jika dibandingkan truk. Menurut Zaldy, tidak heran hingga saat ini masih banyak pelaku usaha memilih truk sebagai moda transportasi pengiriman barang.

Dia menegaskan, tarif kereta api untuk angkutan barang yang mahal tidak terjadi di negara lain. “Hanya di indonesia kejadian seperti ini (angkutan barang kereta api lebih mahal dibandingkan truk). Jadi kuncinya ada di KAI sendiri, kalau bisa menurunkan biayanya maka barang logistik akan pindah ke kereta api,” jelas Zaldy.