Rabu 03 Oct 2018 23:12 WIB

Akhir Drama Penganiayaan Ratna Sarumpaet

Ratna menilai alasan penganiayaan hanya untuk irisan internal keluarga.

Ekpresi aktivis kemanusiaan, Ratna Sarumpaet memberikan keterangan kepada media terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di kediaman Ratna Srumpaet, Jakarta, Rabu (3/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ekpresi aktivis kemanusiaan, Ratna Sarumpaet memberikan keterangan kepada media terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di kediaman Ratna Srumpaet, Jakarta, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam dua hari ini masyarakat Indonesia diramaikan dengan pemberitaan dugaan penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet oleh orang tak dikenal di Bandung, Jawa Barat, pada 21 September 2018.

Foto seseorang yang diduga Ratna beredar di kalangan wartawan dengan bengkak di bagian wajah. Dalam foto tersebut, diduga Ratna berada di sebuah ruangan di rumah sakit. Cerita ini terus berkembang sehingga beberapa politikus tanah air ikut meramaikan komentar terkait hal ini.

Namun diakhir cerita, Ratna Sarumpaet mengakui tidak terjadi penganiayaan pada dirinya dan membenarkan luka lebam di wajahnya karena melakukan prosedur bedah plastik. "Tidak ada penganiayaan. Itu hanya cerita khayal entah diberikan oleh setan mana ke saya dan berkembang seperti itu," kata dia dalam konferensi pers di rumahnya di Bukit Duri, Jakarta, Rabu.

Baca juga, Ratna Akui tak Jadi Korban Penganiayaan.

Ratna Sarumpaet yang didampingi sejumlah rekannya menjelaskan kronologi kebohongan yang beredar tentang dirinya dianiaya oleh sejumlah oknum di Bandung.

Cerita inilah yang membuat pihak Kepolisian bertindak untuk melakukan investigasi dan ditemukan berbagai kejanggalan.

Bahkan pihak Polda Jawa Barat tidak menemukan bukti-bukti dugaan penganiayaan dengan korban aktivis Ratna Sarumpaet di Bandung, pada 21 September 2018 sebagaimana isu yang berkembang.

"Tidak ditemukan bukti-bukti kejadian pengeroyokan dengan korban RS di Jawa Barat. Clear, tidak ada pengeroyokan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Umar Surya Fana menegaskan bahwa tidak ditemukan.

Ia mengatakan pihaknya sudah mengecek 26 rumah sakit di Bandung dan delapan rumah sakit di Cimahi untuk mencari  pasien bernama Ratna Sarumpaet, namun tidak berhasil menemukannya.

Selain itu juga tidak ditemukan data manifest kedatangan atau keberangkatan penumpang pesawat atas nama Ratna Sarumpaet pada 21 September 2018.

"Data manifest penumpang pesawat atas nama RS juga tidak ada," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement