Kamis 04 Oct 2018 05:51 WIB

Ibunda Jadi Penyebab Chelsea Islan Kampanye Kanker

Chelsea rajin mengajak kaum muda deteksi dini kanker payudara.

Rep: MGROL 106/ Red: Indira Rezkisari
Chelsea Islan
Foto: MGROL 106
Chelsea Islan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama aktor muda Chelsea Islan sudah tidak asing lagi didengar. Mulai dari keaktifannya dalam dunia perfilman, hingga semua unggahannya dalam Instagram pasti selalu dibicarakan masyarakat. Akan tetapi, Chelsea merupakan seseorang yang lebih dari itu semua. Dia kini sedang dibuat sibuk oleh perannya sebagai aktivis kanker payudara.

Dalam acara konferensi pers kampanye #PinkVoice bersama Starbucks Indonesia di Mal Kuningan City, Jakarta, Chelsea mengatakan bahwa dia sudah bergerak menjadi aktivis kanker payudara semenjak tahun 2014. Keputusan tersebut didasarkan pada rasa kepeduliannya terhadap ibunya yang berjuang melawan kanker payudara setahun sebelumnya.

“Ketika ibuku terdiagnosa kanker payudara di tahun 2013. Aku merasa ini adalah sebuah panggilan untuk aku menyalurkan ini (bahaya dari kanker payudara). Kalau bukan sekarang kapan lagi, deteksi dini menyelamatkan nyawa,” kata Chelsea, Rabu (3/10).

Awal mula berkecimpung di dunia aktivis kanker payudara, Chelsea bercerita bagaimana dia selalu mengikuti acara fun walk dan juga penggalangan dana untuk pengidap kanker payudara. Seiring berjalannya waktu, dia menjadi lebih sering diundang untuk berbicara soal kanker payudara.

Chelsea mengatakan, selama dia menjadi aktivis kanker payudara, tujuannya yakni untuk membuat anak-anak SMP dan SMA memahami penyakit tersebut. Menurut Chelsea, orang-orang seumurannya memang sudah sadar akan bahaya kanker payudara, tetapi masih banyak anak-anak yang menganggap bahwa deteksi kanker payudara di usia dini belum terlalu diperlukan.

Meski begitu, Chelsea tetap bersemangat untuk mengedukasi kaum muda akan bahaya dari kanker payudara dan juga pentingnya pemeriksaan dini. Pasalnya, pemeriksaan dini dapat mencegah penyakit tersebut berkembang biak. “Ada yang berkata, 'ah ngapain sih kan kita masih muda.' Padahal, generasi muda harus lebih aktif untuk menyuarakan deteksi dini (terhadap kanker payudara). Seperti melakukan Sadari, periksa payudara sendiri,” kata Chelsea.

Pentingnya sadar penyakit kanker payudara didasarkan pada semakin menurunnya usia pengidap penyakit tersebut. Maka dari itu, remaja Indonesia harus segera mendapatkan edukasi terhadap deteksi dini kanker payudara. Seperti bagaimana cara memeriksa sendiri, dan apa saja prosedur yang harus dilakukan apabila mereka memutuskan untuk memeriksa ke dokter.

“Saya lihat masih jarang yang menyuarakan akan kesadaran terhadap kanker payudara. Padahal ini dapat menyerang pria juga. Penyakit ini tidak memandang umur. Untuk pengidap penyakit kanker, jangan menyerah dan terus berjuang. Walaupun sedang menjalani pengobatan, harus tetap memiliki pola pikir yang positif,” kata Chelsea.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement