REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan Persatuan Sepak Bola Indonesia Malang (Persema) harus bisa menjadi inkubator (tempat pembinaan) bagi calon pemain muda, khususnya di Kota Malang. Hal ini sebagai upaya untuk melahirkan pemain sepak bola berkualitas.
Sutiaji mengakui jika Persema harus bersaing dengan Arema Indonesia, posisi Persema terbilang sulit. Oleh karena itu, ia menginginkan adanya penguatan peran dari Persema untuk mencetak bibit-bibit sepak bola berkualitas.
"Kalau ingin menyaingi Arema tidak mungkin. Harapan kami, Persema menjadi inkubator pemula, digodok," kata Sutiaji.
Sutiaji menambahkan, Persema diharapkan bisa menjadi laboratorium bagi pesepak bola muda, bisa mengadopsi peran Arema pada era 1980-an. Kala itu, latihan anak-anak muda di wilayah Malang mampu melahirkan pemain-pemain berkualitas.
Pemerintah Kota Malang memberikan perhatian khusus terhadap dunia persepakbolaan, khususnya dalam upaya pembinaan calon atlet muda. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Malang, diharapkan mampu memberikan pembinaan terhadap rencana tersebut.
"Harapan kami dari beberapa cabang olahraga akan terus menerus untuk diperkuat. Persema di bawah naungan PSSI menjadi industri bola," ujar Sutiaji.
Peningkatan peran Persema tersebut dalam upaya untuk memperkuat peranannya di kancah persepak bolaan nasional dan bukan untuk menyaingi keberadaan Arema Indonesia.
"Harapannya, nantinya Persema bisa menjadi tujuan bagi klub-klub sepak bola di Indonesia saat mencari pemain bertalenta," katanya.
Saat ini, di Malang ada beberapa klub yang berkompetisi di Liga 1, 2 dan 3. Klub yang berkompetisi di liga 1 Indonesia adalah Arema FC. Sedangkan Arema Indonesia dan Persema serta Persekam Metro FC berlaga di Liga 3 Indonesia, namun Persema akhirnya mengundurkan diri.