Kamis 04 Oct 2018 16:19 WIB

BPBD Cilacap Andalkan Bantuan untuk Dropping Air Bersih

Sudah 34 desa yang tersebar di 13 kecamatan di Cilacap kekurangan air bersih.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Antre air bersih (ilustrasi)
Foto: AP
Antre air bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Musim penghujan di wilayah Kabupaten Cilacap, diperkirakan BMKG baru akan berlangsung November 2018. Kepala BPBD Cilacap Tri Komara Sidhi mengatakan hal ini akan berimplikasi pada makin bertambahnya jumlah warga yang memintai bantuan droping air bersih.

''Ya pasti, makin lama kemarau makin banyak desa yang meminta bantuan dropping air bersih,'' kata dia, Rabu (3/10).

Bahkan dia menyebutkan, beberapa desa yang sebelumnya tidak mengalami kesulitan air, saat ini sudah meminta bantuan droping air. Antara lain seperti Desa Kedungbenda dan Desa Nusawangkal Kecamatan Nusawungu. Menurut dia, beberapa sumur warga di kedua desa tersebut sudah terasa payau karena intrusi air laut.

Tri Komara mengakui, anggaran yang dialokasikan dalam APBD untuk bantuan penyaluran air bersih memang sudah habis. Untuk kegiatan dropping air bersih tahun 2018 ini, BPBD hanya mendapat alokasi anggaran sebanyak 100 tangki dengan kapasitas 5.000 liter per tangki.

Sejumlah Wilayah Kekeringan, Emil Minta Warga Hemat Air

Jatah alokasi tersebut, menurutnya, sudah habis sejak akhir Agustus 2018 lalu. ''Tahun ini kita memang mendapat anggaran droping air tidak terlalu banyak karena kemarau tahun ini diperkirakan berlangsung normal,'' jelasnya.

Namun dia memastikan, dropping air bersih akan terus berlanjut untuk membantu warga yang mengalami kesulitan air bersih. Hal ini karena BPBD mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik dari organisasi profesi, lembaga atau instansi pemerintahan, perusahaan  swasta, BUMN dan juga BUMD.

Untuk itu, dia meminta masyarakat yang saat ini tinggal di wilayah-wilayah yang terdampak kesulitan air bersih, untuk tidak terlalu khawatir. ''Kami akan tetap menyalurkan air bersih yang merupakan sumbangan dari berbagai pihak,'' kata dia.    

Dia menyebutkan, jumlah desa yang saat ini mengalami kesulitan air bersih, sudah mencapai 34 desa yang tersebar di 13 kecamatan. Sedangkan volume air bersih yang sudah disalurkan hingga 1 Oktober lalu, sudah mencapai 300 tangki dengan kapasitas 5.000 liter per tangki.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement