REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Memasuki hari kelima sejak pertama terjadi pada Ahad (30/9), kebakaran yang melanda hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kabupaten Kuningan belum berhasil dipadamkan, Kamis (4/10). Api bahkan mulai merembet ke kawasan Kebun Raya Kuningan (KRK).

Tim pemadam yang terdiri atas personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), TNI/Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan para relawan terus berusaha keras untuk memadamkan kobaran api. Bahkan, mobil pemadam kebakaran dan mobil tangki air juga turut diterjunkan ke lokasi. Namun, kencangnya tiupan angin membuat api dengan cepat merembet ke lokasi lainnya.

"Sekat bakar pun terloncati oleh api karena angin kencang," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Kamis (4/10) malam.

Selain angin, kondisi medan yang berbukit dengan dominasi tumbuhan alang-alang dan perdu yang mengering juga membuat api dengan cepat meluas. Ditambah lagi, kondisi lahan berbatu pada ketinggian 300-1.600 meter dari permukaan laut (mdpl) serta luasnya area kebakaran, telah menyulitkan upaya pemadaman.

"Hingga pukul 18.15 WIB, titik api yang masih menyala ada di dua titik," terang Agus.

Adapun dua titik yang masih menyala itu yakni di bagian atas daerah Bukit Seribu Bintang (BSB) dan di sebelah timur Kebun Raya Kuningan (KRK). Pada pukul 18.30 WIB, upaya pemadaman dan pemantauan masih dilakukan oleh tim gabungan.

Agus menyebutkan, untuk sementara ini, hutan di kawasan TNGC yang terbakar diperkirakan mencapai sekitar 495 hektare. Sedangkan kawasan KRK yang terbakar untuk sementara diperkirakan 15 hektare.

Baca juga, Kebakaran Hutan Gunung Ciremai Meluas

Ikuti Whatsapp Channel Republika