REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1.700 tabung LPG dipasok oleh Pertamina dan telah tiba di wilayah terdampak bencana gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah. Penyaluran LPG ini dilakukan guna menghidupkan kembali geliat aktivitas warga, sekaligus memenuhi kebutuhan posko dan dapur umum.
Unit Manager Communcation and CSR Pertamina Marketing Operation Region VII Roby Hervindo mengatakan pasokan LPG sudah berdatangan. Pertamina segera menyalurkan pasokan tersebut di antaranya 200 tabung LPG 12 kilogram, 150 tabung Bright Gas 5,5 kilogram, 791 tabung Bright Gas 12 kilogram, dan 560 tabung elpiji tiga kilogram.
Khusus untuk elpiji tiga kilogram, setelah kemarin melakukan operasi pasar di depan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Donggala, Kamis (4/10), Pertamina kembali melanjutkan operasi pasar di empat lokasi. Keempat lokasi tersebut, yakni area TBBM Donggala, Kompleks Pesantren Dolo Palu, Pangkalan LPG Sis Aljufri, dan Lapangan Madani Kabupaten Sigi Biromaru. Total alokasi operasi pasar mencapai 1.680 elpiji tiga kilogram dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 16.000/tabung.
"Pertamina terus menyuplai kebutuhan gas elpiji bagi korban gempa di Palu dan Donggala. Semua jalur distribusi akan dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat terdampak gempa," ujar Roby.
Bantuan logistik mulai didistribusikan sejak Selasa (2/10) hingga sepekan ke depan. Tak hanya gas elpiji, logistik yang disalurkan juga termasuk air mineral, beras, mie instan, minyak goreng, biskuit, susu bayi dan ibu hamil, peralatan mandi hingga genset.