REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) telah menurunkan 19 tim ke Sulawesi Tengah, untuk membantu penanganan para korban. Tim membantu evakuasi sekaligus mendistribusikan kebutuhan dasar pengungsi seperti makanan, selimut, perlengkapan bayi dan terpal.
"Sejak hari pertama gempa terjadi, Baznas langsung bergerak mengirimkan tim medis dan rescue untuk menembus Palu melalui perjalanan darat dan udara. Tim logistik juga telah sampai di lokasi dan mendistribusikan bantuan ke berbagai titik pengungsian,“ ujar Direktur Utama Baznas M Arifin Purwakananta di Wisma Sirca, Jumat (5/10).
Menurut Arifin, Baznas telah menyalurkan dana senilai Rp 8 miliar untuk membantu para korban gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah. "Angka ini akan terus bertambah karena banyak pihak yang menyalurkan bantuan melalui Baznas," kata Arifin.
Bantuan tersebut dikirimkan dalam bentuk makanan dan berbagai kebutuhan korban gempa. Selain itu, juga akan digunakan untuk membangun hunian sementara (huntara).
Baznas juga mendirikan posko induk Di Kota Palu dan beberapa emergency center yang memberikan layanan medis para korban gempa bumi dan tsunami selama 24 jam. Baznas, menurut Arifin akan berkontribusi dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi setelah tahapan tanggap darurat berakhir. Bidang yang akan digarap adalah kebutuhan tempat tinggal, pemulihan ekonomi dan pendidikan.
Seluruh program di Sulteng ini telah melalui perhitungan dengan metode Social Return On Investment (SROI) sehingga dapat terukur dan memiliki dampak yang lebih efektif. "Hal inilah yang menyebabkan Baznas semakin dipilih menjadi mitra penyaluran bantuan untuk mustahik," ucap dia.