REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional kembali digelar oleh Direktorat Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama. Pelaksanaan acara ini merupakan kali ke-27 dan siap dibuka secara resmi 7 Oktober mendatang di Medan dan Deli, Sumatra Utara.
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Khoiruddin menyebut persiapan keseluruhan kegiatan sudah 85 persen. Tinggal menunggu hari H agar semuanya bisa menjadi 100 persen.
"Kalau persiapan seluruhnya sudah sampai 85 persen. Nanti boom mulainya 7 Oktober, pembukaan resminya," ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (5/10).
Acara besar yang digelar bagi para santri ini akan ditutup pada 12 Oktober. Pembukaan dan penutupan akan dibuat spesial karena dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden dijadwalkan akan membuka acara, sementara Wakil Presiden Jusuf Kala (JK) akan menghadiri penutupan MTQN.
"Insya Allah Presiden RI akan membuka MTQ kita pukul 19.30 WIB. Pembukaan dilakukan di Astaka MTQ Nasional," lanjutnya.
Beberapa kegiatan pun dipersiapkan untuk memeriahkan perlombaan yang dilakukan setiap dua tahun sekali ini. Sebagai rangkaian pembuka acara MTQ ini, pada Kamis (4/10) kemarin dilakukan parade 1.000 Hafidz di UINSU, Medan.
Jumat (5/10) pagi dilakukan seminar penggalian seni budaya Islam berbasis Alquran. Sementara untuk malam hari ada Malam Ta'aruf yang berlangsung di Lapangan Istana Maimun, Medan. Kegiatan Ta'aruf akan berlanjut pada Sabtu pagi dimana akan diadakan pawai Taaruf.
Pada Sabtu esok tidak hanya diisi dengan satu kegiatan. Pada siang hari akan ada pembukaan pameran yang berlangsung di Halaman Gedung Serbaguna, Medan. Khoiruddin menyebut pameran ini akan diisi oleh dinas-dinas dari Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, beberapa kementerian, dan dari satuan kerja di Kemenag.
"Ahad pagi baru kita mulai pelaksanaan lomba atau musabaqah bagi semua majelis. Ada 12 mimbar yang sudah kami siapkan untuk arena lomba," katanya.
Malam harinya pembukaan secara resmi dilakukan. Sebanyak 12 cabang perlombaan yang digelar dari 7-12 Oktober ini antara lain Cabang Tilawah Gol Dewasa dan Golongan Qira'at Sab'ah Mujawwad Putra/i, Cabang Tilawah Gol Anak-anak dan Remaja Putra/i, Cabang Tilawah Gol Tartil, dan Gol Cacat Netra Putra/i. Selain itu ada pula Cabang Hifzh Alquran untuk Gol 1 dan 5 juz Tilawah Putra/i, Gol 10 dan 20 juz, dan 30 juz.
Selain perlombaan membaca dan menghafal Alquran, MTQN juga menggelar lomba lainnya, seperti tafsir bahasa, fahmil Quran, syahril Quran, dan menulis makalah ilmiah. Pada kegiatan MTQN ini juga ada lima inovasi baru yang dihadirkan. Tujuannya meningkatkan kualitas qari'-qariah dan hafidz-hafidzah Indonesia.
Lima inovasi ini adalah Peraturan Menteri Agama (PMA) tentang Seleksi Tilawatil Quran (STQ) dan MTQ, alat pendeteksi sidik jari untuk peserta saat registrasi ulang dan akan tampil dalam lomba, e-MAQRA atau aplikasi pengacak soal dan maqra secara transparan dan akurat untuk memperlancar jalannya musabaqah.
Dua hal lainnya, yaitu layanan publik dan aplikasi musabaqah. Aplikasi ini berguna sebagai alat bantu penilaian STQ/MTQ yang mampu memeriksa interval nilai dewan hakim secara otomatis dan menampilkan urutan ranking peserta sesuai kaidah bidang.
"Kita mengedepankan transparansi penilaian dan menekan kemungkinan perjokian. Kita ingin membuat MTQ ini lebih transparan," ucap Khoruddin.
Peserta lomba MTQ Nasional ke-27 ini diikuti oleh 1.555 peserta. Dalam acara ini akan diserahkan trofi bergilir MTQN dari lokasi lomba sebelumnya yaitu Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Meriahkan MTQ Nasional, KAI Sumut Diskon Tiket