REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- HOT 93.2 FM merayakan hari jadi yang kedua tahun. Dalam perayaan itu, stasiun radio ini menegaskan eksistensinya sebagai siaran dangdut yang tidak biasa.
"Kita pengen kasih tahu kalau konsep dangdut beda karena kita berkelas," kata Program Director Aton Gustian di acara "HOT 93.2 FM #2tahunannivesary" di Menara Imperium Lantai 3 Jakarta, Jumat (5/10).
Konsep dangdut berkelas ini dikemas dengan berbagai cara, seperti menyuguhkan lagu-lagu dangdut yang bisa dinikmati banyak orang. Hot FM pun menawarkan penyiar yang berbeda dengan gaya penyiar dangdut kebanyakan.
Gaya penyiar di HOT FM mencoba tetap menggunakan gaya penyiarnya biasa yang tidak mendayu-dayu. Konsep ini dilakukan untuk menjaring pendengar yang lebih luas, termasuk anak muda.
Untuk itu, HOT FM menggandeng banyak public figure seperti komika dan budayawan Betawi untuk menjadi penyiar. Cara ini berhasil menjaring pendengar lebih luas dan lebih membuat HOT FM dikenal banyak orang.
"Hasilnya selama dua tahun ini pendengar kita saat ini peringkat ke 12," kata Anton.
Mengudara sejak 23 September 2016, HOT FM telah didengar lebih dari 477 ribu pendengar di Indonesia. Luasnya jangkauan ini, menurut Anton, tidak dipungkiri berkat langkah ke dunia digital.
"Sejak tahun ini kami masuk aplikasi Noise FM, ini nggak cuma HOT FM saja, ada tujuh radio lain," ujar Anton.
Di samping dengan aplikasi, setelah ulang tahun kedua, HOT FM ingin lebih mendekatkan diri dengan pendengar. Maka akan dikembangkan lebih jauh pemanfaatan media sosial untuk lebih menghubungkan anatara penyiar dengan pendengar dan pendengar dengan pendengar.