REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menanggapi kekhawatiran masyarakat soal pergerakan lempeng di Indonesia. Dwikorita mengimbau agar masyarakat tidak panik terkait pergerakan lempeng tersebut.
Dwikorita mengatakan, lempeng bumi yang bergerak itu bukanlah sebuah berita baru. "Sebetulnya itu sudah diketahui sejak beberapa puluh tahun yang lalu mulai sekitar 1970-an, sudah mendeteksi adanya patahan-patahan. Gerak-gerak lempeng tekntonik itu sudah diketahui juga terjadi selama jutaan tahun yang lalu," kata Dwikorita, dalam diskusi 'Palu Retak', di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10).
Gerakan lempeng tektonik adalah pertanda bumi masih hidup dan merupakan bagian dari keseimbangan alam. Apabila suatu saat lempeng saling bergesekan maka akan terjadi guncangan di permukaan bumi. Hal ini adalah hal yang wajar dan masyarakat memang perlu sadar akan kemungkinan ini.
Namun, ia merasakan informasi mengenai pergerakan lempeng sudah dibumbui oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Akhirnya, hal ini membuat masyarakat salah menangkap informasi. Pergerakan lempeng terkesan sangat berbahaya dan masyarakat harus dievakuasi segera.
"Kalau informasi yang soal lempeng bergerak itu betul. Tapi bumbu-bumbunya bahwa di lokasi situ nanti, harus segera melakukan evakuasi, memindahkan orang dan harus berbekal ini itu, itu yang harus diluruskan," kata dia menegaskan.