Ahad 07 Oct 2018 03:35 WIB

119 Jenazah Korban Gempa dan Likuifaksi di Petobo Diangkut

Diperkirakan jumlah korban yang ditemukan akan terus bertambah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Israr Itah
Petobo, Palu, Sulawesi Tengah pascagempa.
Foto: Republika TV/Fakhtar Khairon Lubis
Petobo, Palu, Sulawesi Tengah pascagempa.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Banyak rumah ambruk dan tertutup lumpur di Lorong MTS, Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Sampai Jumat (5/10), sebanyak 119 jenazah korban gempa bumi dan likuifaksi berhasil dievakuasi dari sana.

"Kita sudah memasuki hari kedelapan (pascabencana). Sampai hari ketujuh itu di Petobo total 119 jiwa (jenazah) sudah dievakuasi," kata Safety Officer Tim SAR Gabungan di Petobo, Chandra Kresna kepada Republika.co.id di lokasi pencarian, Sabtu (6/10). 

Chandra menginformasikan, wilayah yang terdampak likuifaksi panjangnya dua kilometer, sementara lebarnya belum dapat dipastikan. Tim SAR Gabungan sudah mengerahkan lima ekskavator. Dua ekskavator digunakan untuk membuka jalan yang tertutup puing bangunan dan lumpur. Tiga ekskavator lain digunakan untuk membantu tim SAR melakukan proses evakuasi korban. Berdasarkan luas wilayah terdampak gempa bumi dan likuifaksi serta banyaknya bangunan rumah di sana, diperkirakan jumlah korban yang ditemukan akan terus bertambah.

"Lihat gambar aslinya ini permukiman penduduk, perumahan rakyat, atau perumahan BTN. Di sini juga ada Islamic Center dan Pasar Bulili," ujarnya sambil menunjukan foto udara wilayah yang terdampak likuifaksi.

Dikatakan Chandra, setiap hari jumlah korban yang ditemukan terus bertambah. Pada Jumat (5/10) atau hari ketujuh pascabencana, sebanyak 34 jenazah berhasil dievakuasi tim SAR gabungan. 

Namun, dia mengungkapkan, personel tim SAR gabungan masih kurang meski sudah mengerahkan 88 orang termasuk TNI dan relawan. Sebab wilayah yang terdampak gempa bumi dan likuifaksi sangat luas. "Idealnya satu tim itu bisa menangani 50 meter persegi (wilayah pencarian korban), itu harus dibantu alat berat," jelasnya. 

Berdasarkan pantauan Republika.co.id pada Sabtu (6/10) siang, Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa membantu mengangkut dua jenazah korban gempa bumi dan likuifaksi dari Petobo. Sebelumnya Tim DMC Dompet Dhuafa sudah membantu mengantarkan seratus lebih jenazah dari lokasi bencana ke Rumah Sakit dan kuburan massal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement