Ahad 07 Oct 2018 10:34 WIB

Tangani Bencana Palu, MER-C Kelola RS untuk Situasi Darurat

RS Sis Aljufri dijadikan rumah sakit rujukan trauma

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah korban gempa bumi dan tsunami menjalani perawatan / Ilustrasi
Foto: Antara/Basri Marzuki
Sejumlah korban gempa bumi dan tsunami menjalani perawatan / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Setelah terjadi gempa dan tsunami di Palu pada 28 September lalu, MER-C langsung mengirimkan  empat relawan yang dipimpin oleh dr. Andi Fajar Wela. Di lokasi, tim pun segera bergerak melakukan penilaian awal bencana dan melaporkan kondisi beberapa wilayah terdampak bencana.

Ketua Tim Advance MER-C, Andi Fajar mengatakan, survei ke beberapa Rumah Sakit (RS) yang ada di Palu pun telah dilakukan bekerja sama dengan tim disaster RSCM, seperti RS Undata, RS Anutapura, RS Budi Agung dan RS Sis Aljufri.

"Mempertimbangkan kondisi rumah sakit yang ada, tim akhirnya memutuskan bahwa RS Sis Aljufri adalah rumah sakit yang kondisinya paling baik dan memungkinkan untuk dijadikan rumah sakit rujukan trauma," ujar Andi dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (7/10).

Bangunan RS ini masih kokoh dan hanya sekitar 10 persen bangunan yang mengalami kerusakan dengan kondisi kamar operasi serta peralatan medis yang mencukupi. Karena itu, RS Sis Aljufri ini akan dijadikan RS rujukan pasien-pasien kasus orthopaedi (bedah tulang) dan trauma.

"Pemilik dan pengelola RS Sis Aljufri, yaitu Yayasan Al Khaerat menyambut baik rencana ini dan menyerahkan sepenuhnya RS Sis Aljufri untuk dikelola dalam situasi darurat oleh Tim MER-C," ucap Andi.

Menindaklanjuti rencana ini, MER-C segera menggelar rapat bersama antara Tim MER-C, Tim Disaster RSCM, dan SDM RS Sis Aljufri yang tersisa. Rapat itu kemudian menunjuk Andi Fajar Wela sebagai Kordinator Umum RS Sis Aljufri.

Hasil rapat bersama itu memutuskan bahwa nama operasi tim bersama ini adalah RS Sis Aljufri Crisis Center. Tim yang tergabung didalamnya adalah TIM MER-C, TIM RSCM, dan Relawan RS Sis Aljufri yang siap membantu.

Andi berharap, ikhtiar yang dilakukan bersama timnya tersebut dapat turut membantu mempercepat pemulihan dampak gempa dan tsunami Palu-Donggala. "Target tim adalah sesegera mungkin RS bisa melayani dan menjadi rujukan trauma, mengadakan dapur umum untuk kebutuhan relawan dan pasien rumah sakit, melakukan evakuasi dan case finding melalui program mobile clinic ke wilayah-wilayah terdampak gempa yang belum terjangkau bantuan," kata Andi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement