Ahad 07 Oct 2018 19:12 WIB

Inilah Peran Besar Pelabuhan Kumai Bagi Pelayaran Nasional

Pelabuhan ini memegang peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.

Bongkar muat biji kelapa sawit di Pelabuhan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Pelabuhan Kumai kini memiliki peran penting dalam pelayaran regional maupun mancanegara.
Foto: Agus yulianto/Republika
Bongkar muat biji kelapa sawit di Pelabuhan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Pelabuhan Kumai kini memiliki peran penting dalam pelayaran regional maupun mancanegara.

REPUBLIKA.CO.ID, KUMAI -- Pelabuhan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, memiliki peran dan kontribusi yang cukup besar bagi pelayaran nasional. Pasalnya, dari pelabuhan di provinsi ini (Kalteng) produk dari sumber daya alam yang berlimpah baik dari sektor perkebunan, hutan, dan juga pertambangannya didistribusikan dan dipasarkan ke sejumlah wilayah di Tanah Air.

Maka, sudah barang tentu, keberadaan infrastruktur pelabuhan ini sangat dibutuhkan untuk mendukung perkembangan perekonomian regionalnya. Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Kumai, Kapten Wahyu Prihanto mengemukakan, sejak keberadaannya Pelabuhan Kuai tak pernah berhenti melakukan aktivitasnya. Baik itu sebagai pelabuhan penumpang maupun pelabuhan barang.

"Wajar, bila Pelabuhan Kumai berperan besar dalam menunjang perekonomian lokal maupun nasional. Hasil perkebunan kelapa sawit berupa produk crude palm oil (CPO) maupun palm kernel oil (PKO) yang dihasilkan di Kalteng, dikirim ke luar Kumai hingga ke negara lain," kata dia  menjawab Republika, di sela-sela Kampanye Keselamatan Pelayaran dan press tour Dirjen Hubla di Kotawaringin Barat, Ahad (7/10).

Tak hanya dari perkebunan sawit, kata dia, provinsi ini juga mampu menghasilkan produk hutan seperti kayu dan plywood, rotan, dan sebagainya. Begitu juga dengan hasil pertambangan daerah penyangga yakni bijih besi dan hasil bumi lainnya yang masih dalam tahap eksplorasi.

"Pelabuhan Kumai memegang peranan penting pada pertumbuhan perekomian Kalteng. Banyak sumber daya alam yang dihasilkan di provinsi ini," katanya.

Selain itu, angkutan penumpang dari Pelabuhan Kumai, juga tak pernah sepi. Rata-rata kapasitas penumpang yang mencapai 1.000 setiap kapal dipenuhinya. Begitu juga dengan kapal ferry RORO (roll on roll off) juga banyak diminati.

Utamakan Keselamatan

Dikatakan Wahyu, dalam menjalani tugasnya sehari-hari pihaknya senantiasa mengutamakan keselamatan pelayaran dengan mengacu pada laporan cuaca dari Badan Meterologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) dan diterapkan pada seluruh pelayaran. Baik, kapal penumpang maupun barang.

"Kami tidak ada toleransi dalam mengutamakan keselamatan. Kami tidak akan beri izin berlayar bila kondisi cuaca di laut tidak bersahabat," tegasnya.

Kata dia, tidak ada satu kapal pun yang dibiarkan melanggar bila terjadi cuaca ombak tinggi. "Kami bertugas mengawasi dan memantau seluruh aktivitas di pelabuhan baik di dermaga penumpang maupun dermaga untuk peti kemas, yang semua itu dikelola oleh operator PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III," katanya.

Bagi kapal-kapal, baik penumpang maupun barang, yang akan datang ke Kumai, menurut Wahyu, ada beberapa alternatif yang bisa dipilih. Yakni dari Semarang (Jawa Tengah), Surabaya (Jawa Timur), atau Bawean.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement