Senin 08 Oct 2018 04:51 WIB

Jokowi: Hoaks terkait Bencana Sebuah Tindakan Biadab

Saat bencana seharusnya masyarakat bisa saling membantu

Rep: Muhyiddin/ Red: Hazliansyah
Presiden Joko Widodo (tengah, berhelm) didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja mengawasi proses evakuasi korban gempa di reruntuhan Hotel Roaroa di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (tengah, berhelm) didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja mengawasi proses evakuasi korban gempa di reruntuhan Hotel Roaroa di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat terjadi gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah sempat beredar informasi hoaks atau berita bohong terkait bencana tersebut, sehingga membuat masyarakat menjadi resah. Karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut hoaks yang dibuat terkait bencana itu sebagai tindakan pengecut dan biadab.

"Hoaks yang berkaitan dengan bencana, saya kira sebuah tindakan yang pengecut, sebuah tindakan yang biadab, yang mengabarkan hal-hal yang tidak sesuai, tidak benar," ujar Jokowi saat diwawancara dalam talk show yang ditayangkan Jak TV, Ahad (7/10) malam.

Dia mencontohkan seperti halnya hoaks tentang gambar tsunami di Aceh 2004 lalu. Menurut dia, gambar itu kemudian disebarkan seakan-akan menggambarkan kondisi tsunami di Palu dan Donggala, sehingga hal itu meresahkan masyarakat.

Jokowi mengatakan, saat terjadi bencana diharapkan masyarakat tidak menyebarkan kabar hoaks seperti itu. Justru, kata dia, saat terjadi bencana seharusnya masyarakat bisa ikut menolong menjadi relawan. Ataupun paling tidak turut mendoakan saudaranya yang terkena bencana.