REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sekitar seribu anjing dan pemiliknya menggelar aksi di parlemen Inggris pada Ahad (7/10). Mereka menuntut Brexit diakhiri melalui pemungutan suara kedua pada ketentuan negara itu keluar dari Eropa Bersatu.
Penyelenggara gerakan yang disebut 'Wooferendum' itu berpendapat bahwa hewan akan menderita karena meninggalkan Uni Eropa. Para pemilik anjing ini mengatakan bahwa akan terjadi kekurangan dokter hewan dan kenaikan biaya makanan hewan peliharaan jika Inggris keluar dari Uni Eropa.
Bulldog, baik keturunan Inggris maupun Prancis, termasuk di antara yang ikut dalam aksi tersebut dan terlihat berjalan melalui pusat kota London ke Alun-alun Parlemen. Satu anjing jenis Schnauzer berwarna abu-abu terlihat mengenakan spanduk bertuliskan 'Gonggongan Brexit Gila'.
Pawai itu mendukung gerakan lebih luas untuk 'Suara Rakyat Inggris' mengenai Brexit. Di beberapa tempat buang air kecil yang terdapat di sepanjang jalur yang dilalui para peserta aksi, sejumlah pemilik anjing mendorong hewan peliharaannya untuk buang air kecil di atas gambar para tokoh pendukung Brexit.
Mantan menteri luar negeri Boris Johnson dan mantan pemimpin Partai Kemerdekaan Inggris Nigel Farage, menjadi wajah utama dalam gerakan referendum Brexit pada 2016.