REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pemerintah Kabupaten Serang, Banten menyiapkan sejumlah beasiswa bagi para siswa miskin dan guru yang berprestasi. Program tersebut ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Serang. “Tidak boleh ada siswa putus sekolah,” kata Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, dalam pernyataan resmi, Senin (8/10).
Tatu mengatakan, Pemkab Serang memiliki sejumlah program khusus di bidang pendidikan, beasiswa untuk siswa sekolah dasar (SD) serta sekolah menengah pertama (SMP). Tahun 2018, diproyeksikan sebanyak 1.025 siswa SD mendapatkan beasiswa khusus dengan nilai per siswa Rp 500 ribu per semester. Total Anggaran untuk beasiswa SD mencapai Rp 512,5 juta.
Sementara bagi siswa golongan tidak mampu di tingkat SMP, tahun ini diproyeksikan beasiswa untuk 1.720 orang, dengan nilai Rp 500 ribu per orang per semester. Total anggaran mencapai Rp 860 juta.
Selain itu, bagi siswa berprestasi tingkat SMP dari keluarga kurang mampu, juga diberikan beasiswa untuk 400 orang sebesar Rp500 ribu per orang per semester dengan jumlah anggaran Rp 200 juta. "Terbaru, ada beasiswa pendidikan vokasi di Untirta untuk 25 mahasiswa dan di Universitas Indonesia untuk 7 mahasiswa," tuturnya.
Selanjutnya, adapun program untuk memperkuat pendidikan gratis lainnya yaitu, beasiswa guru pendidikan anak usia dini (PAUD) total Rp 1,62 miliar, insentif guru PAUD Rp 5,04 miliar, serta fasilitasi pendidikan kesetaraan dan keaksaraan mulai dari Paket A hingga Paket C, sebesar Rp 33 miliar lebih.
Tidak hanya tenaga pendidik di bidang pendidikan formal, insentif juga diberikan kepada guru pendidikan nonformal, dimulai dari guru mengaji hingga guru TPQ. Total anggaran yang disiapkan Rp 5,4 miliar. Sementara insentif guru SD mulai dari tenaga kerja kontrak hingga guru bantu mencapai sekitar Rp 200 juta lebih. Kemudian insentif untuk guru SMP mencapai Rp 1,05 miliar.
Pemkab Serang, Tatu mengatakan, menargetkan pada akhir 2021, tidak banyak sekolah yang rusak. Sejauh ini masih terdapat 1.258 sekolah yang rusak di wilayah Serang. Ia menargetkan, per tahun rata-rata akan dapat memperbaiki 252 ruang kelas dengan anggaran sekitar Rp 26,65 miliar.
Tatu juga menggagas beasiswa untuk penghafal Alquran. "Tahun ini dimulai. Sebanyak 212 siswa diproyeksikan menerima beasiswa dari Pemkab Serang tahun ini. Dengan rincian sebanyak 87 siswa SD dan 125 siswa SMP," jelasnya.
Beasiswa penghafal Alquran masuk ke dalam kategori beasiswa berprestasi yang digagas langsung oleh Pemkab Serang mulai tahun ini. Sedangkan untuk beasiswa penghafal Alquran bagi siswa sekolah menengah atas (SMA), Tatu berharap Baznas Kabupaten Serang bisa turun tangan.
Berkat kerja keras dari seluruh pihak, kata dia, berdasarkan data BPS angka rata-rata lama sekolah warga Kabupaten Serang pada tahun 2016 sebesar 6,98 tahun, meningkat sebesar 7,17 tahun pada tahun 2017. “Peningkatan sebesar 0,19, sebagai angka tertinggi di wilayah Provinsi Banten bersama-sama dengan Kota Tangerang Selatan. Padahal pada kurun tahun 2015 sampai 2016, peningkatan rata-rata lama sekolah hanya 0,01 tahun,” ujar Tatu.