REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sara Netanyahu, istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menghadiri sidang penipuan yang melibatkan namanya. Seperti dilansir dari Washington Post, Senin (8/10), Sara didakwa telah membayar tagihan makanan yang dipesan dari koki dan perusahaan katering swasta sebesar 100 ribu AS dengan dana publik.
Padahal di rumahnya ada koki pribadi yang disediakan oleh otoritas Israel. Kejahatan Sara ini dilakukan antara tahun 2010 sampai 2013. Mantan direktur kantor Perdana Menteri Israel Ezra Saidoff juga dituduh telah melakukan penipuan.
Menurut surat dakwaan polisi yang diajukan pada Juni lalu, Sara dan Saidoff telah memalsukan dokumen yang membuat mereka dapat menggunakan koki dan katering dari luar. Para penyidik juga mengatakan, mereka menemukan bukti Sara meminta pegawainya untuk menyembunyikan koki dari luar. Ia juga sadar memesan makanan dari luar juga melanggar hukum.
Baca juga, Netanyahu akan Temui Putin, Ini yang Dibahas.
Benjamin Netanyahu sendiri tidak terlibat dalam kasus ini. Tapi kasus istrinya ini jelas bisa mempengaruhi kekuatan dan mencederai citra politiknya. Netanyahu juga pernah mengalami permasalahan yang sama di masa jabatan perdana menteri pertamanya pada 1996 sampai 1999. Ketika itu publik juga menyoroti perilaku istrinya.
Pada masa jabatannya yang sekarang, Sara Netanyahu telah menghadapi kesaksian memberatkan dari mantan karyawan yang menggambarkannya sebagai sosok temperamental dan obsesi tidak wajar pada kebersihan. Media-media Israel kerap menyamakan dirinya dengan Ratu Prancis terakhir, Maria Antoinette.
Tiga tahun yang lalu mantan pengurus rumah Netanyahu berhasil menuntut pasangan itu atas perlakukan kasar. Mantan pengurus rumah itu Meni Naftali memenangkan tuntutan sebesar 43,735 dolar AS. Dalam persidangan Naftali membeberkan detail perilaku Sara, termasuk obsesinya terhadap sampanye merah muda dan berbagai barang mewah lainnya.
Sara juga akan menjalani sidang bulan depan. Ia dituntut oleh mantan tukang bersih-bersihnya. Tim pengacara Sara pun berusaha untuk meringankan dakwaan terhadap klien mereka. Tim pengacara Sara merilis sebuah pernyataan.
"Ini pertama kalinya dalam sejarah istri seorang pemimpin negara dituntut karena memesan makanan," kata penyataan tim pengacara Sara.
Tim pengacara Sara mengklaim, Naftali yang telah memesan makanan di luar katering yang diminta oleh pasangan Netanyahu. Tim pengacara juga mengatakan makanan yang dipesan itu digunakan untuk urusan resmi. Lagi pula parlemen yang menentukan berapa pengeluaran kediaman perdana menteri.
Jaksa Agung Israel Avichai Mandelblit sempat menawarkan kepada pasangan Netanyahu untuk membayar semua uang yang telah mereka gunakan dan mengakui kesalahan mereka. Sara menolak tawaran tersebut dan meminta pengacaranya untuk menjalani sidang.
Pada Febuari lalu kepolisian Israel juga meminta Netanyahu untuk didakwa atas tuduhan dua kasus korupsi. Pertama, kasus yang disebut Kasus 1000, Netanyahu diduga telah menerima uang hadiah sebesar 280 ribu dolar AS sebagai imbalan. Kasus kedua disebut Kasus 2000, ia dituduh membuat kesepakatan dengan sebuah surat kabar untuk liputan yang menguntungkan.
Benjamin Netanyahu sudah 12 kali ia ditanyai oleh para penyedik. Kantor perdana menteri menekan penyelidikan tersebut dengan merilis sebuah pernyataan.
"Sekarang setelah 12 kali pertanyaan, ini membuat semuanya jelas tidak hanya tidak ada daging dalam investigasi perdana menteri, bahkan di sana juga tidak ada tulang," kata staf Netanyahu.