Senin 08 Oct 2018 15:54 WIB

Harga Cabai Merah dan Sayuran Terus Naik

Kenaikan harga cabai merah dan sayuran terjadi di pasar tradisional Kota Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
 Pedagang sedang mengatur dagangan cabai merah keriting di pasar tradisional. ilustrasi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pedagang sedang mengatur dagangan cabai merah keriting di pasar tradisional. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Harga komoditas sayur-sayuran terutama cabai merah di pasar tradisional Kota Sukabumi, Jawa Barat terus mengalami lonjakan. Kenaikan harga tersebut akibat berkurangnya pasokan sayuran ke pasaran.

‘’Harga sayuran khususnya cabai merah terus naik bertahap sejak dua pekan terakhir,’’ ujar pedagang sayuran di sekitar Pasar Pelita Kota Sukabumi, Zulfikar (28 tahun) kepada Republika.co.id, Senin (8/10). Ia menerangkan semua jenis cabai merah mengalami kenaikan.

Hal itu misalnya cabai merah TW naik dari Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 32 ribu per kilogram. Selain itu cabai merah lokal naik harganya dari Rp 30 ribu per kilogram menjadi Rp 48 ribu per kilogram.

Selain itu, kata Zulfikar, harga cabai merah keriting naik dari Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Harga cabai rawit hijau juga mengalami kenaikan dari Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 28 ribu per kilogram.

Di samping cabai merah, jenis sayuran lainnya juga mengalami kenaikan harga. Wortel saat ini dijual Rp 10 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp  5.000 per kilogram. Harga sayuran kubis juga naik dari Rp 5.000 per kilogram menjadi Rp 10 ribu per kilogram.

Kenaikan komoditas sayuran tersebut, ujar Zulfikar, salah satunya akibat faktor menurunnya pasokan barang ke pasaran. Dampaknya harga sayuran di pasaran mengalami kenaikan harga.

‘’Setelah harga naik para pembeli mengurangi jumlah pembelian,’’ kata Zulfikar. Contohnya, bila pembeli sebelumnya membeli satu kilogram kini dikurangi hanya setengah kilogram.

Pedagang sayuran lainnya Rahman (34 tahun) mengatakan, kurangnya pasokan sayuran ke pasaran informasinya karena belum panennya sentra cabai merah di berbagai daerah. ‘’Saya biasa mendatangkan sayuran dari Bandung, namun kini mulai menurun pasokannya,’’ kata dia.

Salah seorang warga Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi Nina Ratna (25 tahun) mengatakan, kenaikan harga cabai merah dan sayuran lainnya cukup memberatkan warga. Sebabnya, jenis komoditas sayuran tersebut seringkali digunakan untuk memasak sebagai bumbu. Dampaknya ketika harga naik, kata Nina, maka ia memilih untuk mengurangi pembelian sayuran.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskop UKM-PP) Kota Sukabumi, Ayep Supriatna membenarkan kenaikan harga cabai merah di pasaran. ‘’Komoditi cabai merah TW misalnya pekan ini mengalami kenaikan harga sebesar 55.5 persen atau sebesar Rp 10 ribu dibandingkan sebelumnya,’’ ujar dia.

Komoditas lainnya yang mengalami kenaikan harga adalah cabai rawit hijau sekitar 8.3 persen atau Rp 2.000 per kilogram. Saat ini harga cabai rawit hijau dijual Rp 28 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp 26 ribu per kilogram.

Faktor yang menjadi penyebab terjadinya kenaikan harga, ungkap Ayep, salah satunya akibat pasokan kedua komoditi tersebut mengalami penurunan. Kondisi itu yang menyebabkan harga kedua komoditas tersebut terkoreksi naik.

Ayep menerangkan, petugas akan terus memantau persediaan sembako dan perkembangan harga di pasaran. Targetnya pasokan sembako tetap aman sehingga harga sayuran bisa terkendali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement