REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Andi Makmur Makka kembali menuliskan buku tentang BJ Habibie. Buku berjudul The Power of Ideas ini resmi diluncurkan pada Senin (8/10) di Habibie Center, Kemang, Jakarta Selatan, sekaligus dibedah bersama orang-orang yang telah mengenal Habibie sejak lama.
"Di dalam buku ini, saya sengaja mengumpulkan gagasan yang relevan untuk kondisi sekarang ini," kata Makka saat ditemui usai peluncuran buku The Power of Ideas, Senin.
Gagasan-gagasan yang ditunjukkan Makka dalam buku ini telah disusun secara menarik agar dapat lebih mudah dipahami. Ia mengatakan sebelumnya buku serupa pernah ia tulis namun kurang mendapat perhatian karena dinilai terlalu serius.
Di dalam buku tersebut gagasan Habibie disajikan oleh Makka dengan kutipan-kutipan dan ada sedikit penjelasan pada beberapa hal. Tidak hanya gagasan, Makka juga menggambarkan kiat inspiratif Habibie yang telah menginspirasi masyarakat Indonesia.
Makka ingin memperbaiki pandangan masyarakat tentang Habibie yang hanya memandang teknologi sebagai sesuatu yang paling penting. Menurut dia, selama masa pemerintahannya Habibie lebih mengutamakan perkembangan sumber daya manusia, sementara teknologi merupakan sarana agar manusia menjadi lebih pintar.
"Yang beliau sasar itu adalah SDM. Teknologi ini adalah wahana bagaimana membikin masyarakat jadi pintar," kata dia.
Dibuatnya buku ini, Makka menambahkan, sebagai cara menolak lupa atas ide-ide Habibie bagi Indonesia. Ia juga ingin menunjukkan bahwa sosok Habibie adalah ilmuwan sekaligus negarawan yang tidak hanya terus memberikan ide namun juga melaksanakan gagasan-gagasannya langsung.
"Pak Habibie juga selama ini beliau itu tidak hanya melemparkan gagasan, tapi dia laksanankan, dia buktikan. Dia turun sendiri bahwa ini gagasan, dan turun sendiri menunjukkan begini caranya. Jadi gagasan dan tindakan," kata Makka.
Sejak 1978, Andi Makmur Makka mulai mengikuti Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie. Kala itu, ia menjadi karyawan di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Habibie menjabat sebagai menteri riset dan teknologi (menristek) saat itu. Selama mengenal Habibie, Makka menilai Presiden ke-3 Indonesia ini sangat inspiratif.