Senin 08 Oct 2018 21:58 WIB

Kemenhub Gencarkan Keselamatan Pelayaran

Keselamatan pelayanan menjadi kebutuhan mutlak dan tanggung jawab bersama.

Rep: Agus Yulianto/ Red: Maman Sudiaman
 Dirjen Perhubungan Laut R Agus H Purnomo menyerahkan sertifikat kelaiklautan kepada nakhoda kapal tradisional penumpang.
Foto: Republika/Agus Yulianto
Dirjen Perhubungan Laut R Agus H Purnomo menyerahkan sertifikat kelaiklautan kepada nakhoda kapal tradisional penumpang.

REPUBLIKA.CO.ID, KUMAI -- Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus lakukan peningkatan keselamatan pelayaran. Salah satunya dengan melakukan Kampanye Keselamatan Pelayaran yang pada 2018 ini digelar di Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R Agus H Purnomo menyebutkan, program keselamatan pelayaran yang dilaksanakan ini ditujukan untuk mengingatkan kembali seluruh pihak baik operator dan pengguna jasa agar menjadikan keselamatan pelayaran sebagai kebutuhan mutlak dan tanggung jawab bersama.

Agus mengatakan, pihaknya memiliki program sertifikasi bagi kapal-kapal yang belum memiliki sertifikat, termasuk sertifikasi bagi pelaut dan kru kapal yang diberikan secara gratis. "Kami memiliki program sertifikasi pelaut yakni Basic Safety Training (BST) dan SKK 30 mil yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaut dan nelayan, karena nantinya ke depan akan ada law enforcement di mana seluruh kru kapal yang melaut harus memiliki sertifikat," tegasnya.

Selain itu, Agus juga minta agar bantuan life jacket yang diberikan dapat dirawat sebaik-baiknya dan mengimbau kepada seluruh penumpang kapal tradisional untuk selalu menggunakan life jacket selama berlayar. Karena, katanya,  sejatinya keselamatan pelayaran merupakan kebutuhan semua pihak.

Pada acara Kampanye Keselamatan Pelayaran tersebut, Kemenhub memberikan bantuan 350 unit Life Jacket dan sertifikat pengukuran kapal bagi operator kapal tradisional yang beroperasi di Pelabuhan Kumai. Bantuan life jacket yang diberikan terdiri dari 200 unit dari Ditjen Perhubungan Laut dan 150 unit bantuan dari Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Tengah dan stakeholder di Pelabuhan Kumai.

"Marilah kita jadikan keselamatan pelayaran sebagai mindset dengan menciptakan suasana  pelayaran yang selamat, dimulai dari kapal yang bersertifikat dan dilengkapi alat-alat keselamatan, kru kapal bersertifikat, serta penumpang yang sadar akan peraturan keselamatan pelayaran," tambahnya.

Kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran tahun ini juga dilaksanakan bertepatan dengan momentum Pelabuhan Kumai menjadi titik singgah peserta yacht rally Wonderful Sail to Indonesia 2018 yang berlangsung mulai tanggal 8 hingga  11 Oktober 2018.

"Program keselamatan pelayaran kami juga bersamaan dengan Wonderful Sail to Indonesia 2018 dan kami sangat mendukung kegiatan pariwisata di Kotawaringin Barat. Jika Pemda bisa mengemas pariwisata daerah dengan baik maka akan memberikan dampak positif kepada masyarakat," tuturnya.

Saat ini, Kemenhub juga tengah mengembangkan program-program agar ke depan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia secara bertahap dan perlahan bisa memiliki sistem seperti bandara dan dan stasiun sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dunia internasional.

Sementara itu, Kepala Kantor KSOP Kelas IV Kumai, Capt Wahyu Prihanto, menyebutkan, tujuan dari Kampanye Keselamatan Pelayaran ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran semua pihak. Mulai dari regulator, operator maupun para pengguna jasa transportasi laut akan pentingnya keselamatan pelayaran yang merupakan tanggung jawab bersama.

"Selain pemberian life jacket dan sertifikat kapal, dalam kegiatan ini Kapal Negara KN. Jembio P 215 milik Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Priok juga ikut ambil bagian dalam pengawasan alur pelayaran di ambang luar perairan Sampit - Kumai sebagai bagian dari Operasi Mandiri Terpadu “Operasi Pelayaran 203” dari tanggal 8 Oktober – 14 Oktober 2018," kata Capt Wahyu.

Wahyu menuturkan, Kantor KSOP Kelas IV Kumai dalam tahun 2018 telah melakukan kegiatan pengukuran, pendaftaran dan kebangsaan kapal terhadap kapal-kapal tradisional di bawah 7 GT maupun kapal-kapal di atas 7 GT. "Sejak bulan Mei 2018, KSOP Kumai telah menerbitkan 250 sertifikat pengukuran dan dan kegiatan ini masih terus berlanjut dilakukan oleh Kantor KSOP Kelas IV Kumai hingga akhir tahun ini," ungkapnya.

Kantor KSOP Kelas IV Kumai bekerja sama dengan BP2IP Tangerang juga akan mengadakan Pendidikan dan Pelatihan Kepelautan gratis yakni Pelatihan Basic Safety Training (BST) dan Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 30 mil secara gratis pada akhir bulan Oktober atau awal November 2018.

Sebelumnya, rangkaian Kampanye Keselamatan Pelayaran Tahun 2018 telah berlangsung sejak kemarin dengan menggelar uji petik kelaiklautan kapal penumpang tradisional di Pelabuhan Kumai dan aksi penanaman pohon mangrove di pesisir pantai Kubu.

Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Rahmat Nasution Hamka Anggota DPR RI, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kalimantan Berkah DR Marsito, Bupati Kotawaringin Barat, serta perwakilan dari Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, nakhoda dan operator kapal penumpang di Pelabuhan Kumai, stakeholder terkait dan masyarakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement