REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Koalisi Nasional (TKN) Arief Budimanta menyatakan pembangunan infrastruktur menjadi langkah penguatan ekonomi. Pembangunan infrastruktur dianggap mampu menopang ekonomi dari pusat hingga daerah.
"Sebenarnya satu persen investasi di bidang infrastruktur dari PDB itu mendorong kenaikan pertumbuhan ekonomi sekitar 0,25 persen. Seperti itu studi di berbagai negara yang saya ketahui," katanya pada wartawan dalam diskusi di Rumah Cemara, Senin (8/10).
Arif menekankan pembangunan infrastruktur perlu dirampungkan sesuai rencana. Ia optimistis pembangunan infrastruktur akan berkolerasi dengan turunnya biaya logistik. Sebab selama ini, biaya logistik dianggap tinggi hingga berdampak pada harga barang.
"Permindahan (pertumbuhan ekonomi) dari makro ke mikronya gitu dalam konteks mobilitas arus barang," ujarnya.
Di sisi lain, ia optimistis ekonomi Indonesia akan membaik di tengah perang dagang Amerika dan Cina. Hal itu, kata dia sesuai dengan pantauannya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang trennya cenderung naik tiap tahun. Ia meyakini tingkat impor Indonesia akan turun seiring munculnya aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Untuk impor ada aturannya soal TKDN. Infrastruktur berbasis jalan gunakan bahan baku Indonesia misal aspalnya. Biar tekanan impor kurang," ucapnya.