REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Nuning Rodiyah mendorong mahasiswa dapat berkontribusi di bidang penyiaran. Salah satu kontribusi tersebut yakni melalui kajian ilmiah penyiaran.
Hal itu disampaikan Nuning saat menerima kunjungan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dikantor KPI Pusat, Jakarta, (8/10). "Kajian ini nantinya akan menjadi refrensi bagi kami dalam melihat isu tertentu agar dapat melihat dari berbagai sudut pandang. Selain itu, kajian ilmiah juga sangat membantu kami dalam mengetahui trend program tertentu seperti pola pemberitaan maupun polarisasi penyiaran," kata dia, dikutip dari laman resmi KPI.
Selain mendorong mahasiswa untuk aktif, Nuning juga memaparkan mengenai rating dan share yang menjadi hal utama bagi lembaga penyiaran. Pada awal penyiaran, kue rating dan share terbagi rata pada 5 lima lembaga penyiaran. Namun sekarang ini terdapat 16 lembaga penyiaran yang tentu makin memperkecil jatah kue rating tersebut.
Nuning mencontohkan, perbedaan mencolok terjadi pada program Karma yang mendapat rating dan share mencapai 30 persen. Hal ini berimplikasi pada program lain yang kemudian mendapat rating kecil.
"Guna mengatasi permasalahan tersebut, saat ini KPI bersama dengan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) telah kerjasama untuk mendorong para pengiklan memasang iklan produk pada program acara yang berkualitas berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh KPI Pusat," kata Nuning.