Selasa 09 Oct 2018 00:46 WIB

NPC tidak Menyangka Capaian Medali Hari Ketiga

Indonesia sudah mengoleksi empat emas, tujuh perak, dan 10 perunggu.

Selebrasi perenang Syuci indriani  diatas podium usai memenangkan final  Para Swim  100 Meter gaya dada di Asian Para Games, Stadion Akuatik, Jakarta, Senin (8/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Selebrasi perenang Syuci indriani diatas podium usai memenangkan final Para Swim 100 Meter gaya dada di Asian Para Games, Stadion Akuatik, Jakarta, Senin (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontingen Indonesia mengoleksi total empat medali emas, tujuh medali perak, dan 10 medali perunggu pada hari ketiga pertandingan Asian Para Games 2018 yang berlangsung di Jakarta pada Senin (8/100 hingga pukul 22.50 WIB.

Dua medali emas Indonesia dipersembahkan Suparniyati pada nomor tolak peluru putri F20 dan Rica Oktavia pada nomor lompat jauh putri T20 dalam cabang para-atletik. Sementara pada cabang para-renang, Indriani Syuci mampu menyumbang medali emas pada nomor 100 meter gaya dada putri SB14.

Medali perak Indonesia pada hari ketiga dipersembahkan Setiyo Budi Hartanto pada cabang para-atletik nomor lompat jauh putra T45/46/47. Kemudian, Aris pada cabang para-renang 100 meter putra SB7.

Cabang para-balap sepeda menyumbang total tiga perak masing-masing oleh Muhammad Fadli Imamuddin pada nomor time trial putra C4, Saori Sufyan pada nomor time trial putra C5, dan Saipul Anwar nomor time trial putra C3.

Cabang tenis meja menyumbang satu medali perak atas nama Ana Widyasari pada nomor tunggal putri TT 11. Tambahan medali perunggu Indonesia pada cabang para-atletik disumbang Tiwa pada nomor tolak peluru putri F20, dan Alan Sastra Ginting pada nomor lempar cakram putra F57.

Jendi Panggabean menambah koleksi medali perunggu para-renang pada nomor 100 meter gaya bebas putra S9.

Para-balap sepeda mengoleksi empat medali perunggu masing-masing atas nama Herman Halawa pada nomor time trial putra B, Sri Sugiyanti pada nomor time trial putri B, Somantri pada nomor time trial putra H4-5, dan Ni Kadek Karyadewi pada nomor time trial H2-4.

Atlet tenis meja kursi roda Adyos Astan mempersembahkan medali perunggu pada nomor tunggal putra TT4. Kemudian, Rani Puji Astuti menyabet medali perunggu pada nomor para-angkat berat kelas 55 kilogram putri.

Sebagai catatan, Indonesia telah mengamankan tiga medali emas, tiga medali perak, dan satu medali perunggu pada cabang lawnball. Tapi, hasil itu belum sah disebut perolehan medali menyusul pengalungan medali yang akan berlangsung pada Rabu (10/10).

"Saya sangat bangga karena Indonesia telah mengoleksi total delapan medali emas. Memang ada potensi medali emas yang terlepas. Tapi, ada juga medali yang kami dapatkan tanpa diduga yaitu dari cabang lawnball," kata Ketua Umum Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Senny Marbun.

Salah satu nomor potensial emas yang terlepas dari kontingen Indonesia, menurut Senny, adalah cabang tenis meja kursi roda tunggal putri TT11 atas nama Ana. "Untuk pertandingan hari keempat, saya tidak tahu. Itu nanti bagaimana Tuhan saja," kata Senny tentang potensi perolehan medali kontigen Indonesia pada Selasa (9/10).

Kontingen Indonesia menempati posisi sementara enam perolehan medali Asian Para Games 2018 dan berada di bawah kontingen Iran yang mengoleksi delapan medali emas, enam medali perak, dan tujuh medali perunggu pada posisi sementara kelima.

Kontingen China tetap menjadi puncak klasemen sementara dengan perolehan 38 medali emas, 15 medali perak, dan 17 medali perunggu. Capaian itu disusul kontingen Korea Selatan yang meraih 14 medali emas, delapan medali perak, dan lima medali perunggu.

Kontingen Uzbekistan menempati posisi sementara ketiga dengan 12 medali emas, lima medali perak, dan tiga medali perunggu. Sedangkan Jepang menempati posisi sementara empat dengan 10 medali emas, 19 medali perak, dan 19 medali perunggu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement