REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah layak menjadi destinasi wisata hutan dunia. Wilayah ini memiliki hutan lindung yang luasnya mencapai 500 ribu hektare serta dihuni beragam flora dan fauna.
"Sampai saat ini masih belum ada satupun negara di Dunia ini yang benar-benar menyediakan destinasi wisata berkaitan hutan, kata Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI Agus H Purnomo, di sela-sela menyambut para yachter yang mengikuti Wonderful Sail To Indonesia Rally 2018, di Dermaga Pelabuhan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) Kabupaten Kobar, Senin (9/10).
"Melihat potensi hutan yang ada di Kabupaten Kobar, maka sangat layak dicanangkan sebagai Rain Forest Destination atau wisata hutan dunia. Apalagi di Kabupaten ini kan ada orangutan yang jumlahnya lebih dari 5.000," ucap dia.
Dari 10 Bali atau wisata baru yang telah dicanangkan Pemerintah Pusat, hanya wisata hutan belum ada. Sedangkan untuk wisata air ada Danau Toba, wisata culture ada candi Borobudur dan Prambanan, wisata gunung ada Bromo dan Tengger, wisata pantai ada Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Morotai dan Labuan Bajo.
Dia mengatakan, Pemerintah Pusat bersama Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi Kalteng serta Kabupaten Kobar sangat perlu bersinergi, agar destinasi wisata hutan dunia dapat direalisasikan.
"Saya sudah mempromosikan kepada para Yachter wonderful sail to Indonesia 2018, bahwa Pangkalan Bun, Kabupaten Kobar, akan menjadi destinasi baru yang namanya Rain Forest Destination," kata Agus.
Dia mengaku, Kementerian perhubungan pada tahun 2019 akan mengupayakan lebih banyak lagi kapal yang masuk ke Pangkalan Bun melalui pelabuhan Kumai, sekaligus mempromosikan agar kapal-kapal dari Singapura bisa langsung ke Kumai.
Pada tahun 2020 Kabupaten Kobar juga ditetapkan menjadi salah satu tujuan Sail Indonesia pada tahun 2020, dan akan dicanangkan juga menjadi Sail to Tanjung Puting 2020.
"Persiapan dan investasi infrastruktur menyambut Sail To Tanjung Puting 2020, pemerintah pusat dengan pemerintah Indonesia nantinya akan bersama-sama untuk mengusulkan anggaran. Untuk tahun 2020 diusulkan sejak Januari tahun 2019 dan masuk APBN dan APBD 2019," demikian Agus.