REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sekelompok jurnalis investigasi mengidentifikasi nama asli dua orang yang diduga berusaha membunuh Sergie Skripal dan putrinya Yulia pada 4 Maret lalu. Para jurnalis investigasi, Bellingcat dan situs berita Rusia, The Insider mengidentifikasi salah satu dari dua orang tersebut adalah seorang dokter militer yang bekerja di Badan Intelijen Rusia (GRU).
"Proses identifikasi Bellingcat antara lain menggunakan beberapa sumber terbuka, pernyataan dari orang yang kenal dengan yang sangkutan dan juga salinan dokumen identifikasi pribadinya," kata Bellingcat, seperti dilansir di New York Times, Selasa (9/10).
Pemerintah Inggris mengatakan dua agen Rusia yang terbukti ada di sekitar rumah Skripal sebelum kejadian menggunakan nama Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov. Inggris menduga keduanya menggunakan nama samaran.
Bellingcat mengeluarkan laporan dokter militer itu bernama Alexander Yevgenyevich Mishkin. Dia lulus dari akademi kedokteran militer Rusia dan rekrut oleh GRU. Mishkin mendapatkan nama samaran Alexander Petrov. Sementara pada akhir bulan lalu Bellingcat juga mengeluarkan hasil investigasi nama asli Boshirov adalah Kolonel Anatoly V Chepiga.
Chepiga mendapatkan gelar pahlawan dari Rusia karena kerjanya di perang sipil Ukraina. Ia sekolah di Akademi Militer Timur Jauh. Hanya ada beberapa orang yang mendapatkan penghargaan gelar pahlawan dari Rusia setiap tahunnya. Penghargaan ini biasanya diberikan langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sementara Bellingcat mendapatkan salinan paspor Mishkin yang dikeluarkan pada 2001 di daerah Arkhangelsk. Mishkin mendapatkan nama samarannya pada 2010.
Sebelum ke Salisbury kabarnya ia sering melakukan perjalanan ke negara-negara pecahan Uni Soviet termasuk Ukraina. Ia juga pernah masuk Transnistria, sebuah entitas politik yang memisahkan diri dari Moldova.
Bellingcat juga melaporkan sampai 2014 Mishikin selalu menggunakan markas GRU sebagai alamat rumahnya. Bellingcat berjanji akan memberikan laporan lebih lengkap ketika mereka bertemu dengan anggota DPR Inggris untuk memberikan laporan ini. Sejauh ini pihak berwenang Inggris tidak bersedia untuk dikonfirmasi tentang temuan Bellingcat dan The Insider ini.
Pada akhir September jaksa-jaksa Inggris mengajukan dakwaan kriminal kepada dua agen Rusia yang berada di Salisbury pada Maret lalu. Mereka diduga telah berusaha membunuh Skripal, seorang mata-mata Rusia dan putrinya. Dua agen Rusia tersebut menyebarkan racun saraf di gagang pintu rumah Skripal.
Pemerintah Rusia secara tegas sudah membantah tuduhan ini. Beberapa hari setelah Inggris mengajukan dakwaan, dua tersangka tersebut diwawancara oleh Russian Today, stasiun televisi milik pemerintah Rusia. Saat diwawancara mereka mengakui bekerja sebagai penjual obat dan nutrisi olahraga. Sementara keberadaan mereka di Salisbury untuk melihat katedral yang ada di sana.
Setelah tujuh bulan berlalu sejak kasus ini terjadi hubungan Rusia dengan dunia barat semakin merenggang. Setelah upaya pembunuhan ini Inggris dan negara-negara sekutunya mengeluarkan duta-duta besar Rusia dari negara mereka.
Baca juga: Putin Sebut Mantan Mata-Mata Rusia Skripal Pengkhianat