Selasa 09 Oct 2018 11:44 WIB

Sejarah Hari Ini: Che Guevara Dieksekusi

Jasad Che ditemukan pada 1997 dan dikembalikan ke Kuba.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Che Guevara
Che Guevara

REPUBLIKA.CO.ID, KUBA -- Pada 9 Oktober 1967, gerilyawan dan pemimpin revolusioner sosialis Kuba Che Guevara tewas dibunuh oleh tentara Bolivia di usianya yang ke-39 tahun. Pasukan Bolivia yang didukung militer AS menangkap Guevara pada 8 Oktober saat mereka tengah memerangi gerombolan gerilya di Bolivia.

Dilansir di History, tangan Guevara dipotong untuk dijadilan bukti kematiannya. Sementara tubuhnya dimakamkan di sebuah kuburan yang tidak diberi batu nisan di Bolivia.

Pada 1997, jasad Guevara berhasil ditemukan dan dikembalikan ke Kuba. Di negara asalnya ini jasad Guevara kembali dimakamkan yang prosesi upacara pemakamannya dihadiri oleh Presiden Fidel Castro dan ribuan rakyat Kuba.

Che Guevara yang bernama lengkap Ernesto Rafael Guevara de la Serna, lahir dari sebuah keluarga mapan di Argentina pada 1928. Ketika sedang belajar ilmu kedokteran di Universitas Buenos Aires, Guevara sempat mengambil cuti untuk berkeliling Amerika Selatan dengan sepeda motor. Selama perjalanan ini, ia banyak menyaksikan kemiskinan dan penindasan yang dialami masyarakat kelas bawah.

Dia menerima gelar dalam dunia medis pada 1953, namun ia memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanannya ke Amerika Latin. Dalam perjalanan ini ia kemudian terlibat dalam keanggotaan organisasi sayap kiri.

Pada pertengahan 1950-an, Guevara bertemu dengan Fidel Castro dan kelompok revolusioner di pengasingannya di Meksiko. Guevara memainkan peran kunci dalam perebutan kekuasaan di Kuba oleh Castro dari diktator Fulgencio Batista pada 1959. Guevara kemudian menjabat sebagai tangan kanan dan menteri industri di pemerintahan Castro.

Guevara sangat menentang dominasi AS di Amerika Latin dan menyerukan revolusi berbasis petani untuk memerangi ketidakadilan sosial di negara-negara Dunia Ketiga. Castro kemudian menggambarkan dia sebagai seorang seniman perang revolusioner.

Guevara mengundurkan diri (beberapa orang mengatakan dia diberhentikan) dari pos pemerintahan Kuba pada April 1965. Ia dilaporkan memiliki perbedaan pandangan dengan Castro tentang kebijakan ekonomi dan luar negeri negara itu.

Guevara kemudian menghilang dari Kuba, pergi ke Afrika, dan akhirnya muncul di Bolivia, tempat dia dibunuh. Setelah kematiannya, Guevara mendapatkan status pahlawan sebagai simbol anti-imperialisme dan revolusi.

Sebuah foto yang diambil oleh Alberto Korda pada 1960 yang menunjukkan Guevara mengenakan baret kini menjadi terkenal di seluruh dunia. Sejak itu, foto tersebut banyak muncul di poster dan kaos yang tak terhitung jumlahnya.

Namun, tidak semua orang menganggap Guevara adalah pahlawan. Dia juga dituduh bertanggung jawab atas kematian ratusan orang di penjara Kuba selama revolusi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement