Rabu 10 Oct 2018 05:00 WIB

Miftah Konsisten Berhijab Sejak Kecil

Ia menyayangkan Federasi Judo Internasional tak membuat terobosan soal hijab,

Rep: Febrian Fachri/ Red: Endro Yuwanto
Pejudo putri Indonesia Miftahul Jannah (tengah) berunding dengan perangkat pertandingan sebelum bertanding di kelas kelas 52 kg blind judo Asian Para Games 2018 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Senin (8/10).
Foto: Antara/BOLA.COM/M Iqbal Ichsan
Pejudo putri Indonesia Miftahul Jannah (tengah) berunding dengan perangkat pertandingan sebelum bertanding di kelas kelas 52 kg blind judo Asian Para Games 2018 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Senin (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet Indonesia di cabang judo Asian Para Games 2018 Miftahul Jannah mengaku konsisten memakai hijab sejak kecil. Ia dibiasakan menutup aurat oleh orang tuanya.

Sampai dewasa, Miftah tetap konsisten berkomitmen tidak akan pernah melepas hijab kecuali di rumah yang hanya ada mahromnya. "Berhijab sejak kecil. Diajarkan oleh orang tua," kata Miftah di MPC, GBK Arena, Jakarta, Selasa (9/10).

Miftah mengaku lega karena telah lulus dari ujian besar saat ia mantap memilih didiskualifikasi dari pertandingan judo Asian Para Games demi prinsip berhijab. Mahasiswi Universitas Pasundan, Bandung itu berharap semua atlet Muslim yang berhijab melakukan hal yang sama, yakni memegang teguh prinsip menutup aurat walaupun saat pertandingan.

"Miftah harap teman-teman atlet berhijab lainnya juga melakukan hal yang sama. Tidak akan pernah melepas hijab," ujar Miftah.

Miftah menyayangkan Federasi Judo Internasional tidak melakukan terobosan dengan membuat desain khusus hijab untuk pertandingan judo. Ia melihat hijab sudah banyak digunakan oleh Muslimah di olahraga karate, pencak silat, renang, dan lain-lain.

Harusnya, lanjut Miftah, olahraga terus berkembang. Ada banyak desainer yang siap mendesain hijab yang sesuai untuk olahraga judo. "Sekarang Miftah sama sekali tidak menyesal (karena didiskualifikasi). Saya harap ada kajian untuk ini," kata dia menambahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement