Selasa 09 Oct 2018 15:53 WIB

Lebih dari 1.000 Narapidana Palu Belum Kembali ke Lapas

Ditjen Pemasyarakatan belum akan mencari narapidana karena kondisi penjara.

Red: Nur Aini
Suasana Lapas Palu yang sepi di Petobo, Palu, Sulawesi Utara, Rabu (3/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana Lapas Palu yang sepi di Petobo, Palu, Sulawesi Utara, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- Sekitar 1.090 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Palu, Sulawesi Tengah, yang keluar tahanan pascagempa dan tsunami, hingga kini belum kembali.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami mengatakan, dari seluruh warga binaan, tercatat 204 orang masih bertahan di dalam, sebanyak 360 orang sudah melapor, dan 1.090 di masih di luar.

Ditjen Pemasyarakatan belum akan melakukan pencarian terhadap warga binaan yang masih belum diketahui keberadaannya.

"Sampai kami normal dulu, ada air, listrik, baru kita minta mereka untuk kembali," kata dia, di Batam, Kepulauan Riau, Selasa (9/10).

photo
Kondisi tembok lapas yang hancur di Lapas Palu, Petobo, Palu, Sulawesi Utara, Rabu (3/10).

Ia mengatakan, pihaknya harus memastikan dapat memberikan pelayanan dasar kepada warga binaan terlebih dulu sebelum mengumpulkan kembali warga binaan. Karena hingga kini, pasokan listrik, air, dan makanan belum normal.

Mitra penyedia barang dan bahan makanan juga belum dapat memberikan jawaban mengenai jaminan kelancaran pasokan di sana. Ditanya mengenai rencana rehabilitasi bangunan di lapas, ia mengatakan sudah diusulkan kepada pemerintah, tetapi agaknya tidak bisa tahun ini.

"Karena sekarang sudah Oktober, seluruh proses sudah berjalan, tinggal berjuang perbaikan seadanya," kata dia.

photo
Warga binaan saat wajib lapor di Lapas Palu, Petobo, Palu, Sulawesi Utara, Rabu (3/10).

Semestinya, sejumlah warga binaan Lapas Palu ikut dalam program pelatihan peningkatan kapasitas yang dilaksanakan Ditjen Pemasyarakatan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang dibuka Selasa ini. Namun, karena kondisi tidak memungkinkan, pelaksanaan pelatihan lengkap dengan sertifikasi bidang konstruksi untuk warga binaan Lapas Palu terpaksa ditunda.

Sementara itu, bangunan lapas di Lombok, menurut dia, masih bisa digunakan pascagempa menerjang Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu.

"Kalau Lombok hanya retak," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement