REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sejumlah masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, meminta pemerintah daerah untuk menindak kelompok lesbian, gay, bisex dan transgender (LGBT) di wilayah tersebut. Alasannya, karena kini kelompok itu mulai terang-terangan di media sosial.
Salah satu yang meresahkan adalah adanya grup gay dalam media sosial (medsos). Melihat fakta ini, Bupati Garut, Rudy Gunawan telah memerintahkan Komandan Distrik Militer (Dandim) Garut untuk melakukan pelacakan terkait temuan tersebut. “Kami akan melakukan berbagai langkah preventif. Oleh karena itu, kami juga akan mengumpulkan seluruh kepala sekolah SMP dan SMA untuk membahas persoalan ini,” kata Rudy, Selasa (9/10).
Selain itu, lanjutnya, untuk melakukan pembinaan kepada para siswa, maka Pemerintah Kabupaten Garut pun akan membentuk tim khusus. Agar lebih optimal, tim ini pun melibatkan guru bimbingan konseling dan akan dipimpin oleh Wakil Bupati Garut.
Rudy pun mengaku sempat mendapat informasi bahwa di Garut juga banyak ditemui perempuan lesbi. “Jumlahnya ada ribuan. Perempuan itu kebanyakan berpacaran dengan perempuan dari beberapa kota lain seperti Bandung,” ujarnya.
Menurut informasi yang ia peroleh, mayoritas perempuan Garut merupakan pacar perempuan. Sedangkan perempuan yang berasal dari Bandung merupakan perempuan yang menjadi pasangan laki-laki dalam hubungan lesbi. Melihat fakta ini, ia pun berharap agar seluruh stakeholder dapat bersama-sama berperan dalam menekan penyebaran LGBT.