Selasa 09 Oct 2018 20:40 WIB

TKN Bantah Pemerintah tak Adil Tangani Bencana

TKN membantah bila ada daerah terdampak bencana yang dihiraukan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Ace Hasan Syadzily.
Foto: Humas DPR RI
Ace Hasan Syadzily.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Koalisi Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menilai penanganan bencana di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Tengah (Sulteng) sudah sesuai prosedur. TKN membantah bila ada daerah terdampak bencana yang dihiraukan.

Juru Bicara TKN, Ace Hasan Syadzily mengatakan pemerintah serius menganani bencana di  Lombok (NTB), Palu dan Donggala (Sulteng). Menurutnya, penanganan bencana di Sulteng lebih gencar karena dalam tahap tanggap darurat.

"Gencar karena tahap tanggap darurat. Lihat juga tingkat kerusakannya. Jadi perlu penanganan serius tanpa abaikan penanganan di NTB," katanya pada wartawan, Selasa (9/10).

Sedangkan bencana di Lombok tengah masuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Pemerintah disana lebih fokus mengembalikan aktivitas harian warga. "Di NTB masa transisi menuju rehabilitasi dan rekonstruksi. Bukan berarti pemerintah diam. Sudah sejak awal ada skemanya untuk penanganan bencana," ujarnya.

Ace membantah pemerintah terkesan menunda-nunda pemberian dana jaminan hidup (jadup). Menurutnya, pemerintah sudah menjalankan mekanisme pencairan jadup secara tepat.

"Tudingan dana jadup enggak turun? akan keluar setelah pengungsi kembali ke rumah. Setelah masa tanggap selesai. Masih tahap kesana," ucapnya.

Sementara itu, Juru Bicara TKN, Arya Sinulingga menambahkan respon pemerintah dalam penanganan bencana sudah cepat. Ia mengklaim sektor pariwisata di Lombok sudah mulai pulih.

"Pemerintah sigap. Di lombok pariwisata sudah giat di Lombok Barat dam Lombok Utara. 80 persen masyarakat disana gantungkan hidup dari priwisata. Biar perputaran ekonomi cepat," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement