REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Puluhan hektare sawah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terancam gagal panen. Hal ini akibat kekeringan pada musim kemarau yang sudah berlangsung lama.
"Tanaman padi saya banyak yang mati karena kekeringan," kata Usep petani di Kecamatan Limbangan, Garut, Selasa (9/10). Ia menuturkan, tanaman padi di wilayah utara Kabupaten Garut banyak yang terdampak kekeringan akibat kemarau.
Kondisi sawah di Limbangan, kata dia, tanaman padi sudah mati mengering. Ia mengungkapkan, sebelumnya menanam padi karena mengira kemarau tidak akan berlangsung lama.
"Waktu awal nanam berharap kemarau tidak lama, tapi sampai sekarang hujan belum turun," katanya.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga membenarkan tanaman padi di daerah utara Garut sudah dilanda kekeringan karena tidak mendapatkan pasokan air yang cukup saat musim kemarau.
"Wilayah sana itu lahan pertaniannya tidak mendapatkan pasokan air yang cukup," katanya.
Bendungan Copong yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan air pertanian di Garut bagian utara, kata dia, tidak mampu mengaliri air ke irigasi akibat debit air Sungai Cimanuk sedikit."Ada ratusan hektare lahan sawah di Garut utara yang tidak bisa teraliri air," katanya.
Ia menyampaikan, jajarannya sudah berupaya mengatasi kekeringan agar tidak meluas dengan melakukan pompanisasi dari titik sumber air yang masih tersedia ke lokasi pertanian yang tidak terjangkau oleh irigasi.
"Kami gencar melakukan sosialiasi gerakan sistem pompanisasi, terutama bagi daerah yang masih memiliki sumber mata air," katanya.