REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO --- Salah satu maskapai penerbangan terbesar di Jepang, All Nippon Airways (ANA) harus menanggung malu menyusul perbuatan tak terpuji karyawannya. ANA meminta maaf setelah insiden mabuknya seorang manajer dalam perjalanan penerbangan dari Prancis ke Jepang.
Bahkan insiden itu berujung pada tindak kekerasan terhadap penumpang maskapai tersebut. Dilansir Japan Today pada Selasa (9/10) manajer maskapai ANA bernama Kenji Sugino (52 tahun) mabuk dalam penerbangan dari Paris, Prancis menuju Bandara Internassional Tokyo, Haneda, Jepang beberapa hari lalu.
Kenji mabuk saat pesawat dengan nomor penerbangan ANA 216 itu telah terbang selama lebih dari 4 jam. Disinyalir, ia mabuk setelah menenggak enam gelas anggur.
Dalam keadaan mabuk tersebut, Kenji pun menyerang seorang penumpang berusia 50 tahun yang duduk berdekatan dengannya. Serangan tersebut menyebabkan korban mengalami luka hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit setelah pesawat mendarat di Bandara Tokyo, Haneda, Jepang. Usai kejadian itu, ANA pun memberikan sanksi terhadap pria yang telah bekerja di maskapai tersebut sejak 1988 itu.
“Setelah pemecatan Sugino, ANA merilis permintaan maaf kepada publik yang dan berjanji akan memberikan sanksi terhadap anggota dewan hingga manajer perusahaan,” tulis Japan Today.
Selain memberikan sanki, ANA pun melarang seluruh karyawannya mengkonsumsi minuman beralkohol baik di ruang tunggu Bandara maupun ketika berada di dalam pesawat. Sementara belum diketahui apakah wanita yang menjadi korban kekerasan akan menempuh langkah hukum.