REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah kasus HIV-AIDS di Kota Sukabumi, Jawa Barat terus bertambah banyak. Sebabnya dalam rentang Januari hingga awal Oktober 2018 tercatat kasus baru HIV di Sukabumi mencapai sebanyak 92 kasus.
"Data terakhir hingga awal Oktober 2018 kasus baru HIV yang dilaporkan sebanyak 92 kasus," ujar Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada Republika.co.id, Rabu (10/10). Sebelumnya kasus HIV-AIDS dalam rentang Januari-Juni 2018 mencapai sebanyak 55 kasus.
Temuan kasus baru ini terang Fahmi tidak hanya berasal dari warga Kota Sukabumi melainkan dari luar Sukabumi. Pasalnya ada warga dari luar Sukabumi yang terdata dan mendapatkan layanan kesehatan di Kota Sukabumi.
Terutama kata Fahmi didasarkan temuan kasus di layanan kesehatan seperti klinik, rumah sakit maupun voluntary counseling test (VCT) yang dilakukan di Kota Sukabumi. Selanjutnya penanganannya pun dilakukan di Kota Sukabumi.
Fahmi mengungkapkan, dengan temuan baru sebanyak 92 kasus maka total kasus HIV-AIDS sejak 2000 hingga sekarang bertambah menjadi 1.344 kasus. Di mana dari data tersebut yang paling banyak temuan kasus berasal dari pasangan resiko tinggi (risti) yang tidak setia dengan pasangannya.
Selain itu lanjut Fahmi berasal dari kalangan lelaki seks lelaki (LSL). Contohnya pada 2018 ini saja dari 92 kasus baru sebanyak 22 kasus diantaranya berasal dari kalangan LSL. Bahkan dalam sebulan rata-rata ada tiga hingga enam kasus baru dari kalangan LSL.
Fenomena bertambahnya kasus ini kata Fahmi disikapi KPA dengan melakukan berbagai program pencegahan dan penanganan. Khususnya target untuk mencapai tiga zero. Ketiga hal itu yakni tidak ada infeksi baru HIV, tidak ada kematian akibat AIDS dan tidak ada stigama dan diskriminasi
Upaya penanggulangan terang Fahmi, tidak hanya dilakukan dengan melakukan pencegahan secara edukasi. Melainkan memberikan pengertian tentang pentingnya melakukan tes HIV dan melanjutkan dengan pengobatan ARV jika terdiagnosa HIV sedini mungkin.