REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kemacetan semakin parah, terutama pada saat akhir pekan, yang terjadi di jalan-jalan utama Kota Depok yakni di Jalan Margonda, Jalan Juanda, Jalan Dewi Sartika, Jalan Kartini, dan Jalan Sawangan. Penyebab kemacetan dituding selain meningkatnya volume kendaraan, tak memadainya ruas jalan, disiplin lalu lintas pengendara kendaraan, juga banyaknya persimpangan jalan.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan Pemprov Jabar akan ikut membantu dalam menangani permasalahan kemacetan di Kota Depok, salah satunya dengan membangun dua flyover. Menangapi hal tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkot Depok menyambut baik bantuan melalui pemberian anggaran hibah untuk pembangunan dua flyover di Kota Depok.
"Memang banyaknya persimpangan jalan menjadi salah satu penyebab kemacetan. Solusinya, ya memang harus dibangun flyover di beberapa titik persimpangan," ujar Kepala Dishub Kota Depok, Dadang Wihatna, Selasa (9/10).
Menurut Dadang, titik kemacetan persimpangan jalan yang paling parah yakni di perlintasan sebidang tanah rel kereta api di Jalan Dewi Sartika yang langsung bertemu dengan persimpangan jalan, yakni pertigaan Jalan Dewi Sartika dan Jalan Kartini serta pertigaan Jalan Margonda dan Jalan Siliwangi.
Selain itu, titik kemacetan lain di persimpangan jalan di pertigaan Ramanda yakni mempertemukan Jalan Margonda dan Jalan Arif Rahman Hakim. Kemacetan di persimpangan jalan lainnya yakni di perempatan Jalan Nusantara, Jalan Dewi Sartika, Jalan Sawangan dan Jalan Rambutan. Titik kemacetan lainnya yakni di persimpangan Jalan Sawangan dan Jalan Limo Raya serta di pertigaan Parung Bingung.
"Titik kemacetan di persimpangan jalan yang paling parah yakni di persimpangan perlintasan kereta api Jalan Dewi Sartika menuju persimpangan Jalan Kartini, Jalan Margonda dan Jalan Siliwangi. Setahu saya pemerintah pusat (Pemprov Jabar) akan membantu anggaran membangun flyover Margonda, Kartini, Dewi Sartika dan Siliwangi (Markaswangi)," jelas Dadang.
Dia menyarankan, jika Pemprov Jabar ingin membantu pembangunan dua flyover untuk mengatasi kemacetan yakni di titik pertigaan Ramanda, Jalan Margonda dan Jalan Arif Rahman Hakim serta di perempatan Jalan Nusantara, Jalan Dewi Sartika, Jalan Sawangan dan Jalan Rambutan.
"Perlu juga Pemprov Jabar membantu anggaran pembangunan pelebaran sepanjang Jalan Sawangan. Ruas jalan yang kecil menyebabkan hampir setiap hari terjadi kemacetan di sepanjang Jalan Sawangan," jelas Dadang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Manto Djorghi mengatakan, sudah merancang flyover Markaswangi sejak 2015. Rancangannya tidak saja membangun flyover tapi juga merancang pembangunan underpass di kawasan Jalan Dewi Sartika yang kerap menjadi titik kemacetan karena terdapat lintasan rel kereta api.
"Ada dua pilihan, membangun flyover atau underpass. Dua pilihan tersebut sudah ada dalam detail engineering design (DED)," kata manto.
Menurut Manto, berdasarkan kajian, anggaran pembangunan Markaswangi sebesar Rp 700 miliar yang akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok, APBD Jabar, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Saat ini sudah dibentuk tim bersama, Pemkot Depok, Pemprov Jabar dan Kementerian PUPR. Tim juga sedang membuat kajian pelaksanaan pembangunannya dan anggarannya yang memakan anggaran kurang lebih Ro 700 miliar. “Pelaksanaan pembangunannya, kemungkinan pada 2020," jelas Manto.
Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna menyambut baik bantuan dana dari Pemprov Jabar membangun dua flyover untuk mengatasi kemacetan di Kota Depok. "Kami menyambut baik bantuan tersebut, dan kami akan segera bentuk tim untuk mengawal bantuan hibah tersebut," kata Pradi.
Pradi menambahkan, hibah anggaran untuk pembangunan dua flyover sangat membantu Pemkot Depok dalam pembangunan infrastruktur jalan, terutama untuk mengatasi kemacetan. "Tentu, hibah anggaran pembangunan dua flyover tersebut sangat meringankan beban APBD Kota Depok," jelas dia.
Sebelumnya, Ridwan Kamil mengikuti kegiatan di Kota Depok pada akhir pekan lalu. Saat itu, Emil, panggilannya, prihatin dengan kemacetan di Kota Depok dan siap membantu dengan cara memberikan bantuan dana hibah untuk pembangunan dua flyover.
Menurut Emil, persoalan utama kemacetan yang terjadi di Kota Depok karena banyaknya persimpangan jalan, untuk itu perlu dibangun flyover di beberapa persimpangan jalan. Flyover mana yang akan dibangun dengan dana hibah Pemprov Jabar, hal itu akan diberikan wewenang kepada Pemkot Depok.
Emil mengutarakan, pembangunan flyover ini tentu sebagai bentuk mengatasi kemacetan di Depok yang tentu akan berdampak bagi kemajuan wilayah Jabar. Dia melanjutkan, terkait perkembangan pariwisata, pihaknya juga akan memberikan hibah bantuan keuangan sekitar Rp 40 miliar untuk revitalisasi Situ Rawa Kalong, dan hibah renovasi dua pasar tradisional yang ada.