REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) membantah tudingan penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia tidak berguna. KIK menilai Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan tahunan akan mendapat banyak keuntungan.
Juru Bicara TKN KIK Ace Hasan Syadzily mengatakan, ekonomi Indonesia sudah mendapat tanggapan positif dari Direktur IMF. Dengan begitu, Indonesia mendapat pengakuan yang bisa membuat investor percaya menanam uangnya di Indonesia.
"Itu pengakuan internasional dalam konteks perdagangan dunia. Penting untuk dunia percaya ke Indonesia supaya dunia investasi ke Indonesia," katanya pada wartawan, Selasa (9/10).
Ace mengungkapkan biaya mahal yang dikeluarkan tuan rumah tentu bisa terbalaskan dengan masuknya investasi. Selain itu, para tamu internasional ikut menggeliatkan iklim pariwisata di Bali.
"Lihat sendiri bagaimana efek langsung dan enggak langsungnya. Berapa ribu orang habiskan uang disana," ujarnya.
Juru Bicara TKN KIK lainnya, Arya Sinulingga sepakat bila penyelenggaraan pertemuan tahunan bank dunia-IMF akan meningkatkan citra positif Indonesia di dunia. Sebab, pertemuan tahunan bank dunia-IMF hanya dilakukan di negara beriklim ekonomi stabil.
"Penyelenggaraan itu sebuah kepercayaan. Seperti tuan rumah Asian Games. Negara stabil buat kegiatan gitu. Perlu image di dunia bahwa negara kita stabil. IMF enggak pernah ngadain acara di negara kacau. Pasti di negara stabil," katanya.
Fakta-fakta pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia 2018.