Rabu 10 Oct 2018 11:11 WIB

The Mosquers Film Festival Promosikan Karya Sutradara Muslim

Film yang ditampilkan mengeksplorasi sisi lain dari pengalaman Muslim.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ani Nursalikah
Salah satu film yang ditampilkan di The Mosquers Film Festival, A Day In The Life Of A Syrian Refugee.
Foto: The Mosquers
Salah satu film yang ditampilkan di The Mosquers Film Festival, A Day In The Life Of A Syrian Refugee.

REPUBLIKA.CO.ID, EDMONTON -- Maraknya islamofobia dalam politik kontemporer mendorong penyelenggaraan Mosquers Film Festival memamerkan film-film berkonten Muslim. Film yang ditampilkan mengeksplorasi sisi lain dari pengalaman Muslim.

Dilansir di The Gateway Online pada Rabu (10/10), The Mosquers adalah festival film tahunan berbasis di Edmonton, Kanada yang didedikasikan untuk mempromosikan film yang dibuat sutradara Muslim. Tujuan utama festival itu adalah menghilangkan mitos-mitos tentang Muslim. Selain itu, memberi perhatian kepada para pembuat film Muslim dan komunitas Muslim secara luas, baik di Kanada maupun di luar negeri.

Salah satu direktur, Hamadi Arrafi menjelaskan konten dan gaya film di The Mosquers terus meningkat dalam berbagai sisi sejak awal festival. “Awalnya, The Mosquers hanya informatif, tetapi sekarang kita melihat peserta mengambil aspek yang lebih kreatif dari pembuatan film,” kata Arrafi.

Ia mencontohkan mendapat kiriman kisah lebih dramatis atau komedi ihwal bagaimana menjadi subjek Muslim di dunia modern. The Mosquers menerima banyak kiriman karya dari para pembuat film Muslim di Kanada, Amerika Serikat, Eropa, dan Timur Tengah.

Namun, Arrafi mengatakan masih mendorong konten kreatif dari pembuat film Muslim setempat, seperti dengan mengadakan penghargaan Best Local Picture yang memberikan hadiah 1.000 dolar AS kepada pembuat film Albertan. The Mosquers berakar di Universitas Arizona.

Pada 2006, sekelompok mahasiswa Muslim menyaksikan penggambaran media massa tentang Muslim sebagai teroris atau kelompok ekstremis. Dengan dorongan dari komunitas Muslim Edmonton, mereka mendirikan Mosquers Film Festival, menampilkan film pendek dengan anggaran rendah di SUBstage dengan misi mendidik orang tentang realitas pengalaman Muslim. Akhirnya, festival diperluas dan menampilkan kiriman dari para pembuat film Muslim di Kanada dan di luar negeri.

Duta besar kampus, Anoosha Khan mengatakan festival tersebut menjawab mitos-mitos tentang Muslim. “(Festival ini) bertujuan memberikan platform kepada para pencipta dan pembuat film Muslim untuk memamerkan karya seni mereka,” kata Khan.

Selain mempromosikan festival film, Khan juga berencana menyelenggarakan lokakarya produksi film untuk membantu para pembuat film Muslim dan lainnya meningkatkan keterampilan. “Di masa lalu, di komunitas Muslim, saya merasa seperti seni dan pembuatan film dan bidang kreatif telah diabaikan. Seni kreatif adalah alat mengirim pesan yang dapat ditafsirkan dan dimengerti oleh siapa saja,” kata Khan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement