Rabu 10 Oct 2018 15:42 WIB

Dispar Bali tak Tahu Ada Acara 'Mister and Miss Gaya Dewata'

Pihak panitia tak pernah melakukan koordinasi dengan Dispar Bali.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andi Nur Aminah
Tolak pesta seks gay (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Tolak pesta seks gay (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniartha mengatakan, pihaknya tak mengetahui ada acara 'Mister and Miss Gaya Dewata'. Menurut dia, Dispar Provinsi Bali sama sekali belum mendapat laporan mengenai acara yang diindikasi kental dengan kegiatan lesbi, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). "Gak pernah dengar saya. Belum tahu saya itu," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (10/10).

Berdasarkan poster yang beredar, kegiatan Mister & Miss Gaya Dewata akan dilaksanakan pada Rabu (10/10) di Bhumi Convention Hall, Denpasar, Bali. Namun, aparat kepolisan menyatakan telah membatalkan acara tersebut.

Baca Juga

Agung menilai, pihak panitia tak pernah melakukan koordinasi dengan Dispar Bali. "Gak ada koordinasi. Di Bali juga tidak ada yang beritain," ucapnya.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali menyatakan sikap penolakan terhadap segala bentuk kegiatan yang mengatasnamakan LGBT di Indonesia, khususnya di Bali. Ketua Umum MUI Bali Muhammad Taufik Asadi mengatakan, pihaknya mendapat informasi rencana kegiatan Grand Final Pemilihan Mister & Miss Gaya Dewata 2018 yang akan diselenggarakan Yayasan Gaya Dewata pada 10 Oktober 2018.

"Ini jelas sangat memprihatinkan, sebab tindakan tersebut jelas bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama di Indonesia," kata Taufik secara tertulis kepada Republika.co.id, Selasa (9/10).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement