Rabu 10 Oct 2018 18:15 WIB

Sosok Penyabar

Ayyub dikenal sebagai orang yang gesit, dermawan, humoris, serta jujur.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Sabar/ilustrasi
Sabar/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ayyub dikenal sebagai seorang nabi. Dia mendapatkan ujian melebihi manusia biasa. Kisahnya tertulis jelas dalam ayat-ayat Alquran.Dalam surah al-Anbiya, Allah mengajak manusia mengingat kisah nabi tadi.

Ketika mendapatkan cobaan berupa sakit parah, Ayyub berdoa, Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang.

Allah menjawab doa itu dengan memberikan kesembuhan. Keluarga yang semula meninggalkannya karena tak tahan melihat Ayyub sakit, dikembalikan. Bahkan, jumlah keluarganya makin banyak karena Allah menyayangi mereka (QS al-Anbiya: 83-84).

Firman yang sama juga ditemukan dalam surah Shad ayat 41-44. Allah memuji nabi itu sebagai sosok penyabar. Meski diberikan cobaan yang sulit, dia tetap menjaga keimanannya.

Pada mulanya dia adalah hamba Allah yang mendapatkan banyak kenikmatan. Sang Pencipta menganugerahkan harta, keluarga, dan anak, kemudian Allah mengujinya. Dia kemudian mengambil semua kenikmatan itu. Badannya berpenyakit.

Orang-orang sekitar menjauhinya. Yang masih baik kepadanya hanyalah istri dan dua orang sahabat. Mereka sering mengunjunginya. Merekalah pelipur lara di tengah cobaan hidup yang menyakitkan.

Salah seorang dari keduanya memikirkan keadaan Ayyub yang telah diuji sekian lama. Ayyub menanggung itu selama 18 tahun dan Allah belum mengangkat ujian yang menimpanya. Terbersit di pikiran orang ini bahwa cobaan itu mungkin dikarenakan dosa besar yang pernah diperbuat.

Mulanya, dia hanya menyimpannya dalam hati, tetapi lama kelamaan dia pun menceritakan kepada rekannya yang lain. Lalu, rekannya ini mengatakan kepada Ayyub. Tentu saja, masalah ini membuat Ayyub sangat bersedih. Maka, dia menceritakan keadaannya secara terbuka dan menepis anggapan tersebut.

Sudah menjadi kebiasaan Ayyub jika pergi buang hajat, dia diantar dan dituntun oleh istri karena badannya yang lemah. Allah memerintahkan Ayyub menjejakkan kakinya yang lemah ke tanah. Maka, dari tempat yang diinjaknya itu memancarlah mata air. Allah meminta Ayyub agar minum dan mandi menggunakan air yang muncul tersebut.

Air itu menghilangkan penyakit di tubuhnya, lahir dan batin. Ayyub kembali sehat dan bersemangat pada saat itu juga. Kesehatan dan kekuatannya pulih seperti ia tidak pernah sakit.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement