Rabu 10 Oct 2018 19:06 WIB

Keluarga Besar PAN Yogya Gelar Aksi Solidaritas untuk Amien

Simpatisan dan keluarga besar PAN Yogyakarta mendoakan politikus senior PAN itu.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Dewan Penasehat Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais didampingi putrinya Tasniem Fauzia Rais memberikan keterangan saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di gedung Direskrimum, Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ketua Dewan Penasehat Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais didampingi putrinya Tasniem Fauzia Rais memberikan keterangan saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di gedung Direskrimum, Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Simpatisan dan keluarga besar PAN Yogyakarta mengadakan aksi solidaritas, doa bersama untuk Amien Rais, Rabu (10/10). Aksi yang dilanjutkan dengan long march dari Pendopo Taman Kuliner Condong Catur Sleman menuju Polda DIY itu untuk memberikan dukungan kepada Amien terkait pemanggilan politikus senior tersebut oleh polisi dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet.

“Saya minta polisi bertindak adil dan jangan dijadikan alat politik penguasa, karena kental sekali aroma politisnya. Pak Amien Rais adalah target penguasa karena kekritisan ide-ide beliau,” kata Riyanto, salah satu orator aksi, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu.

Hari ini Amien memberikan pernyataan terkait dengan kejanggalan panggilan. Pertama adalah surat perintah panggilan Amien Rais yang keluar pada tanggal 2 Oktober 2018, padahal faktanya Ratna Sarumpaet baru ditangkap pada tanggal 4 Oktober 2018. “Ini sangat amat janggal sekali."

Kedua adalah nama dalam surat panggilan yang hanya tertulis ‘Amin Rais’. Padahal nama lengkap Amien Rais adalah ‘Muhammad Amien Rais’. Amien Rais sempat menanyakan kepada Polda, “Kenapa ‘Muhammad’-nya dihilangkan?” ujar Amien.

Ketiga, Amien Rais juga meminta Kapolri Tito Karnavian dicopot dari jabatannya, untuk alasan yang tidak beliau jelaskan lebih lanjut. Amien hanya menyebut masih banyak anak bangsa yang lebih pantas mengganti posisi Tito Karnavian. Di tangan Amien Rais juga terdapat berita dari surat kabar yang menulis headline: KPK Didesak Tuntaskan Kasus Dugaan Perusakan Barang Bukti.

Terakhir, Amien Rais sempat mengutip ayat Alquran. Surah Ali-Imran ayat 54 dan Surah At-Thariq ayat 16-17. “Mereka membuat tipu daya, dan Allah akan membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.”

“…kita berdoa kepada Allah SWT, semoga Profesor Doktor Haji Amien Rais mendapatkan kekuatan mental, bisa menjawab permasalahan-permasalahannya yang dipolitisasi oleh siapa pun saja…” kata salah satu satu orator ketika melakukan orasi di depan Polda DIY.

Amien Rais telah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Rabu (10/10), selama kurang lebih enam jam. Selama pemeriksaan, Amien disodorkan 30 pertanyaan penyidik.

Kuasa hukum Amien Rais, Ardy Mbalembout, mengatakan, inti pemeriksaan untuk mengklarifikasi langsung kasus hoaks Ratna Sarumpaet dari Amien Rais. Ardy mengatakan, poin-poin dari 30 pertanyaan tersebut, yakni seputar pertemuan dengan Ratna Sarumpaet di kediaman Prabowo, Hambalang, Jawa Barat.

Pada pertemuan itu, Amien Rais turut hadir. Selanjutnya, pada pemeriksaan hari ini, polisi memutar pula rekaman konferensi pers oleh Prabowo di Kertanegara pada Selasa (2/10) pekan lalu, yang membenarkan penganiayaan terhadap Ratna.

“Di situ telah dilihat bahwa penyataan Amien Rais menanggapi isu Ratna Sarumpaet hanya normatif dan bagian dari itikad baik Amien untuk saling membantu,” kata Ardy kepada wartawan di Jakarta, Rabu (10/10) sore.

Ardy pun kembali menegaskan konferensi pers tersebut murni karena kesadaran dari Prabowo beserta tim, termasuk Amien Rais, setelah mendengar pernyataan langsung dari Ratna. Ia menilai, Ratna sebagai orang tua yang menderita tentu akan direspons cepat termasuk oleh Amien Rais.

“Tiba-tiba datang dengan muka bengkak-bengkak, lalu menceritakan dan meyakinkan ada beberapa orang mengeroyok, pasti kan kita iba,” tutur Ardy.

Selain soal pertemuan dan konferensi pers, Polisi juga menanyakan hubungan dan kedekatan antara keduanya. Ardy menegaskan, tidak ada pertemuan tersendiri antara Amien Rais dan Ratna sesaat sebelum konferensi pers di Kertanegara.

Ia menjelaskan, Amien Rais dan Ratna Sarumpaet selama ini baru dua kali bertemu, yakni pada 1998 dan pada pertemuan di Hambalang. Pemanggilan Amien, Ardy mengatakan, juga telah dinyatakan bukan sebagai upaya kriminalisasi terhadap diri Amien.

Panggilan polisi semata-mata untuk menindaklanjuti pengaduan yang masuk ke pihak kepolisian. Selama menjalani pemeriksaan, Ardy menilai tidak hal-hal berat yang ditanyakan oleh penyidik.

Bahkan, kata Ardy, penyidik menyatakan pemeriksaan terhadap Amien sudah cukup. Dengan kata lain, Ardy menganggap tidak ada pemeriksaan lanjutan yang akan dilakukan terhadap Amien Rais. “Untuk Pak Amien tadi sih kita komunikasi sudah cukup,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement