Rabu 10 Oct 2018 19:50 WIB

Masyarakat Antusias Berfoto dengan Karya Kaligrafi Alquran

Pengunjung tidak hanya masyarakat Medan, tapi juga banyak yang datang dari luar Medan

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
 Peserta delegasi dari Provinsi Papua Barat, Uti Yusmiyati (24)  memamerkan karyanya saat mengikuti lomba kaligrafi kontemporer di dalam  Gedung Serba Guna, Jalan Williem Iskandar, Medan, Rabu (10/10. Kaligrafi  kontemporer ini menjadi salah cabang kaligrafi yang diperlombakan dalam  Musabaqah Tilwatil Quran (MTQ) Nasional 2018.
Foto: Republika/Muhyiddin
Peserta delegasi dari Provinsi Papua Barat, Uti Yusmiyati (24) memamerkan karyanya saat mengikuti lomba kaligrafi kontemporer di dalam Gedung Serba Guna, Jalan Williem Iskandar, Medan, Rabu (10/10. Kaligrafi kontemporer ini menjadi salah cabang kaligrafi yang diperlombakan dalam Musabaqah Tilwatil Quran (MTQ) Nasional 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Dewan Hakim Musabaqah Tilwatil Quran (MTQ) Nasional melakukan penjaringan terhadap ratusan karya yang diikutkan dalam perlombaaan kaligrafi golongan naskah, hiasan mushaf, dekorasi, dan golongan kaligrafi kontemporer. Penjaringan kaligrafi ini dilakukan di Gedung Serba Guna Indoor, Jalan Wiliam Iskandar, Medan, Rabu (10/10).

Ratusan karya kaligrafi yang telah dibuat peserta dari empat golongan itu dipamerkan di dalam gedung itu, sehingga mendapat perhatian dari masyarakat. Berdasarkan pantuan Republika.co.id di lokasi, masyarakat tampak antusias untuk berfoto dengan karya kaligrafi Alquran tersebut.

Baca Juga

Pengunjung yang datang tidak hanya masyarakat Medan, tapi juga banyak yang datang dari luar Medan. Bahkan, ada pengunjung datang jauh-jauh dari Aceh hanya untuk melihat karya kaligrafi tersebut, khususnya karya kaligrafi kontemporer.

Pengagum kaligrafi kontemporer asal Aceh, Ermi Daini (27) mengaku rela datang jauh-jauh dari Aceh hanya untuk menyaksikan karya-karya kaligrafi kontemporer. "Saya dari Aceh, saya datang sama adik dan anak saya terkhusus untuk mengunjungi lomba karya kaligrafi ini," ujar Ermi. 

Ermi mengatakan, dia sebenarnya juga pernah mengikuti lomba kaligrafi kontemporer pada 2016 lalu di Lombok. Namun, setelah menikah, Ermi tidak mengikuti lomba itu lagi, dia hanya menjadi penikmat dan pelaku karya kaligrafi kontemporer.

Menurut Ermi, kini karya kaligrafi kontemporer sudah semakin banyak mengalami perubahan karakter warna dan ide daripada lomba kaligrafi yang digelar dua tahu yang lalu. Karena itu, dia berharap ke depannya generasi muda dan pecinta kaligrafi bisa terus melakukan inovasi. "Alhmadulillah sekarang saya lihat luar biasa sekali karya-karyanya," ujar perempuan yang pernah kuliah di seni rupa Universitas Negeri Medan ini.

Selain memamerkan ratusan kaligrafi itu, panita juga menggelar dialog tentang pengembangan kaligrafi di Indonesia. Dialog itu diikuti ratusan peserta lomba kaligrafi se-Indonesia. Setelah itu, lalu dewan hakim melakukan penjaringan terhadap ratusan peserta.

Ketua Majelis Hakim Cabang Khath Alquran Golongan Dekorasi dan Kontemporer, Didin Sirojuddin mengatakan, dari 254 peserta yang mengikuti empat golongan lomba itu akhirnya terpilih 24 finalis yang akan berlomba lagi pada Kamis (11/10) besok.  "Besok dewan hakim akan menentukan pemenang dari masing-masing golongan. Pemenang akan dimumukan pada penutupan MTQ nanti," jelas Sirojuddin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement