Rabu 10 Oct 2018 22:41 WIB

Keterikatan Sejarah Islam dan Malta

Malta dahulunya bagian dari wilayah kekhalifahan Islam.

Red: Agung Sasongko
  Muslim Malta menunaikan shalat di jalan akibat minimnya masjid
Foto: islamophobiawatch.co.uk
Muslim Malta menunaikan shalat di jalan akibat minimnya masjid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Republik Malta menjadi rumah nyaman bagi 3.000 umat Islam, berdasarkan sensus 2003. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.250 jiwa merupakan warga asing, 600 warga naturalisasi, dan 150 orang adalah penduduk asli Malta.

Salah satu penduduk asli Malta yang memeluk Islam adalah Mario Farrugia Borg, staf sekretariat pribadi Perdana Menteri Joseph Muscat. Dia merupakan pejabat publik Malta pertama yang mengambil sumpah dengan Alquran saat mengundurkan diri dari Dewan Kota Qormi pada 1998.

Populasi Muslim semakin tahun, semakin bertambah. Pada 2010, terdapat kurang lebih 6.000 Muslim. Sebagian besar Muslim di Malta adalah penganut Suni.

Perpaduan budaya antara Islam dan Malta mewariskan budaya khas. Warisan Islam yang terkuat di Malta adalah bahasa Malta. Sebagian besar nama tempat menggunakan bahasa Arab.

Demikian halnya dengan nama keluarga. Kebanyakan menggunakan bahasa arab, seperti Borg, Cassar, Chetcuti, Farrugia, Micallef, Mifsud, dan Zammit.

Peninggalan lainnya adalah terkait masalah pertanian. Muslim memperkenalkan teknik irigasi yang inovatif dan terampil. Sistem irigasi ini seperti roda air yang dikenal sebagai noria atau sienja.

Dengan adanya sistem irigasi, Malta menjadi lebih subur. Muslim Malta juga mengenalkan kue kering, rempah-rempah, dan tanaman baru; seperti jeruk, buah ara, almond dan budidaya tanaman kapas.

Semuanya itu menjadi andalan ekonomi Malta selama beberapa abad hingga penguasaan St John. Pemandangan lanskap terasering juga merupakan metode kuno yang diperkenalkan bangsa Arab.

Namun, prestasi membanggakan tersebut baru mencuat pada pertengahan abad ke-20. Padahal, Islam turut menjadi bagian historis negara ini, terutama dalam bahasa dan pertaniannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement